PAGE !!!!

Kamis, 27 Desember 2012

interaksi populasi tumbuhan


BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah

Interaksi pupulasi tumbuhan menjadi suatu aspek penting dalam hubungannya serta interaksinya  dengan organisme atau alam yang ada disekitarnya, komunitas tumbuhan atau  vegetasi yang  senantiasa melakukan interaksi untuk dapat melakukan adaptasi yang sangat menentukan keeksistensinya dalam lingkungan tersebut, dalam makalah ini akan membahas bagaimana interaksi dan peranan tumbuhan dalam suatu lingkungan , serta dihubingkan dengan populasi .
Kerusakan lingkungan hidup akibat populasi manusia dan perkembangan zaman pada awal abad 21 ini. Populasi manusia mempengaruhi keadaan alam. Semakin banyak manusia tinggal di suatu daerah maka kebutuhan hidup juga bertambah. Dengan bertambahnya manusia yang berperan sebagai konsumen, para produsen memproduksi produk mereka agar memenuhi kebutuhan konsumen mereka. Sedangkan semakin banyak produk yang dikeluarkan oleh industri mengeluarkan limbah yang dibuang ke lingkungan. Limbah inilah yang mengakibatkan kerusakan alam khususnya pada lingkungan hidup.

B.     Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas maka dapat diperoleh  beberapa rumusan masalah antara lain :
·         Apakah pengertian pupulasi ?
·         Apakah pengertian interaksi populasi tumbuhan ?
·         Bagaimana korelasinya dalam berinteraksi di lingkungan ?
·         Bagaimanakah pendeskripsian interaksi serta jenis jenis dari interaksi populasi ?
·         Mendeskripsikan manfaat dan interaksi populasi ?
·         Faktor faktor yang mempengaruhi berlangsungnya interaksi dalam pupulasi ?


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Populasi
Populasi adalah sekumpulan individu dengan ciri-ciri yang sama (spesies) yang hidup menempati ruang yang sama pada waktu tertentu. Anggota-anggota populasi secara alamiah saling berinteraksi satu sama lain dan bereproduksi di antara sesamanya. Konsep populasi banyak dipakai dalam ekologi dan genetika. Ekologiwan memandang populasi sebagai unsur dari sistem yang lebih luas. Populasi suatu spesies adalah bagian dari suatu komunitas. Selain itu, evolusi juga bekerja melalui populasi. Ahli-ahli genetika, di sisi lain, memandang populasi sebagai sarana atau wadah bagi pertukaran alel-alel yang dimiliki oleh individu-individu anggotanya. Dinamika frekuensi alel dalam suatu populasi menjadi perhatian utama dalam kajian genetika populasi.
B.     Interaksi Di Lingkungan
Interaksi pupulasi juga sangat behubungan dengan lingkungan , karena lingkungan yang menjadi tempat berlangsungnya interaksi.
Lingkungan hidup merupakan suatu sistem yang meliputi lingkungan alam hayati, lingkungan alam nonhayati, lingkungan buatan, dan lingkungan sosial. Semua komponen-komponen lingkungan hidup seperti benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup berhimpun dalam satu wadah yang menjadi tempat berkumpulnya komponen itu disebut ruang.
Pada ruang ini berlangsung ekosistem, yaitu suatu susunan organisme hidup dimana diantara lingkungan abiotik dan organisme tersebut terjalin interaksi yang harmonis dan stabil, saling memberi dan menerima kehidupan.
Interaksi antara berbagai komponen tersebut ada kalanya bersifat positif dan tidak jarang pula yang bersifat negatif.
Keadaan yang bersifat positif dapat terjadi apabila terjadi keadaan yang mendorong dan membantu kelancaran berlangsungnya proses kehidupan lingkungan.
Interaksi yang bersifat negatif terjadi apabila proses interaksi lingkungan yang harmonis terganggu sehingga interaksi berjalan saling merugikan.
Adanya gangguan terhadap satu komponen di dalam lingkungan hidup, akan membawa pengaruh yang negatif bagi komponen-komponen lainnya karena keseimbangan terhadap komponen-komponen tersebut tidak harmonis lagi.

C.     Interaksi Dalam Spesies Antar Populasi
Ketika kita mendengar kata interaksi tentunya hal ini mengacu pada hubungan antar satu sama lain dalam suatu kelompok. Kali ini saya akan membahas mengenai interaksi antar spesies dalam anggota populasi. Seperti kita tahu dalam suatu spesies terdapat beragam individu (populasi) namun pada intinya mereka mempunyai hubungan kekerabatan antar satu sama lain.

Namun hubungan atau interaksi antar satu sama lain, dapat menguntungkan satu pihak, kedua pihak, maupun merugikan salah satu pihak. Maka dari itu kami akan membahas secara runtut dan berurut antara lain :
Tipe-tipe interaksi antar-spesies dan persaingan intra-interspesifik.

Pembahasan pertama yakni tipe - tipe interkasi antar-spesies, dalam interaksi ini secara teori, spesies-spesies dalam suatu populasi saling berinteraksi satu dengan lainnya. Dan membentuk interaksi yang positif, negatif, maupun nol. Dari bentuk interaksi tersebut terdapat 9 kombinasi yang dapat dibagi menjadi berikut:

1. Neutralisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang masing-masing tidak terpengaruh oleh adanya asosiasi.

2. Kompetisi ( tipe gangguan lansung), yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang masing-masing langsung saling menghalangi secara aktif.

3. Kompetisi (tipe penggunaan sumberdaya alam), yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies dalam penggunaan sumberdaya alam yang persediaannya berada dalam kondisi kekurangan.

4. Amensalisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang berakibat salah satu pihak dirugikan, sedangkan pihak lainnya tidak terpengaruh oleh adanya asosiasi.

5. Parasitisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang berakibat salah satu pihak (inang) dirugikan, sedangkan pihak lainnya (parasit) diuntungkan.


6. Predasi atau pemangsaan, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang salah satu pihak (prey, organisme yang diomangsa), sedangkan pihak lainnya
 (predator, organisme yang memangsa) beruntung.

7. Komensalisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang salah satu pihaknya beruntung, sedangkan pihaknya lainnya tidak terpengaruh oleh adanya asosiasi.

8. Protokooperasi, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang masing-masing memperoleh keuntungan karena adanya asosiasi. Tetapi asosiasi yang terjadi tidak merupakan suatu keharusan.

9. Mutualisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang masing-masing memperoleh keuntungan oleh adanya asosiasi dan masing-masing spesies memang saling membutuhkan dan merupakan suatu keharusan untuk berasosiasi.

D.    Persaingan Pupulasi
Menurut gopal dan bhardwaj (1979), persaingan yang dilakukan organisme-organisme dapat memperebutkan kebutuhan ruang (tempat), makanan, unsure hara, air, sinar, udara, agen penyerbukan, agen dispersal, atau faktor-faktor ekologi lainnya sebagai sumber daya yang dibutuhkan oleh tiap-tiap organisme untuk hidup dan pertumbuhannya.
Harper(1961) dalam dede setiadi,1989, menyatakan bahwa persaingan antar jenis digunakan untuk menggambarkan adanya persaingan antara individu-individu tanaman yang sejenis. Persaingan antar jenis terdiri atas:

1. Persaingan aktivitas dan
2. Persaingan sumberdaya alam.

Selain itu masih banyak faktor yang dapat mempengaruhi besarnya dampak yang dihasilkan dari persaingan intra-spesifik ini. Karena menyangkut persaingan individu sejenis maka kita dapat mengesampingkan faktor fisik dari individu tersebut. Sedangkan kita fokus ke cara bersaing individu tersebut satu sama lain.

namun karena kali ini penulis tidak punya cukup waktu maka kita akan membahas persaingan intra-spesisifik dari persaingan antar-tumbuhan. Menurut kershan(1973), mengemukakan bahwa persaingan antar jenis yang terdiri atas fase sedling sangat menentukan jumlah tanaman yang dapat hidup sampai tingkat dewasa.

E.     Persaingan Intraspesifik Dan Interspesifik

Jika kita membicarakan mengenai interaksi tumbuhan apakah itu pada tingkat individu maupun populasi, mereka itu dikaji dalam keadaan terisolasi, pada kenyataannya di alam , kajian terisolasi itu hampit tidak ada , karena baik itu sebagai individual ataupun populasi,mereka senantiasa melakukan interaksi dengan organiisme lain.paling tidak dengan unsure biotic atau non biotic.
Interaksi antar anggota individu dalam suatu populasi dikenal sebagai interaksi intraspesies. Sementara interaksi antar anggota dari 2 spesies yang berbeda disebut sebagai interaksi interspesies.selanjutnya komunitas di alam terdiri lebih dari  1 populasi tumbuhan,
Interaksi antara berbagai jenis populasi tumbuhan dapat mengubah potensi genetis dari tiap spesies(optimum fisiologis dan kisarannya) untuk menghasilkan komunitas yangberdasarkan optimum ekologis dan kisaran ekologis.
F.      Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Interaksi
Interkasi yang mengacu pada persaingan intraspesifik dan interspesifik pada tumbuhan di pengaruh oleh beberapa faktor.
Persaingan intraspesifik merupakan persaingan yang merupakan salah satu bentuk interaksi yang lebih tinggi tingkat kompetisi nya karena pada persaingan intraspesifik memiliki kebutuhan yang sama,
adapun persaingan pada tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

1. Jenis tanaman : sifat-sifat biologi tanaman, system perakaran, bentuk pertumbuhan dan fisiologi tumbuhan. Misal sistem perakaran tanaman ilalang yang menyebar luas menyebabkan persaingan dalam memperebutkan unsure hara. Bentuk daun yang lebar seperti daun talas menyebabkan laju transpirasi yang tibggi sehingga menimbulkan persaingan dalam memperebutkan air.

2. Kepadatan tumbuhan : jarak yang sempit antar tanaman pada suatu lahan menyebabkan persaingan terhadap zat-zat makanan hal ini karena zat hara yang tersedia tidak mencukupi bagi pertumbuhan tanaman.

3. Penyebaran tanaman: penyebaran tanaman dapat dilakukan melalui penyebaran biji dan melalui rimpang(akar tunas). Tanaman yang penyebarannya dengan biji mempunyai kemampuan bersaing yang lebih tinggi dari tanaman ynag menyebar melalui rimpang. Namun demikian persaingan penyebaran tanaman tersebut sangat dipengaruhi factor-faktor lingkungan lain seperti suhu, cahaya, oksigen dan air.

4. Waktu: adalah lamanya tanaman sejenis hidup bersama. Peruode 25-30% pertama dari daur tanaman merupakan periode yang paling peka terhadap kerugian yang disebabkan oleh persaingan.

Faktor faktor lain yang memepengaruhi kompetisi tumbuhan antara lain :
Jarak antara faktor tumbuh yang terbatas, yaitu
·         Unsure hara
·         Cahaya
·         Co2
·         Ruang
Besarnya daya competitor faktor – faktor antara lain :
·         Jumlah individu dan berat tanaman competitor
·         Siklus hidup tanaman competitor
·         Periode tanaman
·         Jenis tanaman


















G.    Assosiasi
Hubungan antara dua tumbuhan ada kalanya bersifat positip, bersifat negatip, ataupun acak
Tipe asosiasi yang demikian dapat diperhatikan pada gambar dibawah
Xxoxo
Xoxox                         xoxox


Xxooxox


Xooxx
Xxxx                          xxx

Oooo                        oooo




Ooo              xxxx              xxx
X                x               ox



X         o           o        xx           ox                    

X x                  o
Asosiasi positip
Asosiasi negatip
Asosiasi random / acak
 keterangan gambar
Ilustrasi yang menggambarkan mengenai jenis/ tipe dari asosiasi antara dua tumbuhan
a.       Asosiasi bersifat positip
b.      Asosiasi bersifat negatip
c.       Asosiasi bersifat acak / random.





BAB III
KESIMPULAN
Interaksi pupulasi tumbuhan merupakan suatu hubungan timbale balik tumbuhan dengan populasi yang beraada di sekitarnya. Dalam polulasi tumbuhan kita juga mengenal adanya interaksi yang bersifat positip maupun negatip , antara lain :
1. Neutralisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang masing-masing tidak terpengaruh oleh adanya asosiasi.
2. Kompetisi ( tipe gangguan lansung), yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang masing-masing langsung saling menghalangi secara aktif.
3. Kompetisi (tipe penggunaan sumberdaya alam), yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies dalam penggunaan sumberdaya alam yang persediaannya berada dalam kondisi kekurangan.
4. Amensalisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang berakibat salah satu pihak dirugikan, sedangkan pihak lainnya tidak terpengaruh oleh adanya asosiasi.
5. Parasitisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang berakibat salah satu pihak (inang) dirugikan, sedangkan pihak lainnya (parasit) diuntungkan.
6. Predasi atau pemangsaan, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang salah satu pihak (prey, organisme yang diomangsa), sedangkan pihak lainnya (predator, organisme yang memangsa) beruntung.
7. Komensalisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang salah satu pihaknya beruntung, sedangkan pihaknya lainnya tidak terpengaruh oleh adanya asosiasi.
8. Protokooperasi, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang masing-masing memperoleh keuntungan karena adanya asosiasi. Tetapi asosiasi yang terjadi tidak merupakan suatu keharusan.
9. Mutualisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang masing-masing memperoleh keuntungan oleh adanya asosiasi dan masing-masing spesies memang saling membutuhkan dan merupakan suatu keharusan untuk berasosiasi.
Dan macam dari interaksi ada 2 yakni interaksi intraspesies dan interaksi interspesies, dalam interaksi itu juga dapat dilihat adanya asosiasi yang mencakup ; asosiasi positip, asosiasi negatip, dan asosiasi random/acak.

DAFTAR PUSAKA

Manurung,binari,rosita tarigan,zulkipli simatupang.2012.Panduan Teori Ekologi      Tumbuhan.medan.universitas negeri medan.
Soerianegara i, indrawan a.1980. Ekologi Hutan Indonesia.bogor; departemen menegemen hutan      fakultas kehutanan ipb.
Tim dosen ekologi tumbuhan.2012.Penuntun Praktikum Ekologi Tumbuhan.medan.universitas negeri medan.
Http://forestgama.blogspot.com/2009/03/tipe-tipe-interaksi-antar-species.html
http://rinaningtyasbiology.blogspot.com/2011/01/i_3079.html
http://khatulistiwa.net/khatulistiwa.php?c=263&p=7473












Tidak ada komentar:

Posting Komentar