BAB
1
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Interaksi
pupulasi tumbuhan menjadi suatu aspek penting dalam hubungannya serta
interaksinya dengan organisme atau alam
yang ada disekitarnya, komunitas tumbuhan atau
vegetasi yang senantiasa
melakukan interaksi untuk dapat melakukan adaptasi yang sangat menentukan
keeksistensinya dalam lingkungan tersebut, dalam makalah ini akan membahas
bagaimana interaksi dan peranan tumbuhan dalam suatu lingkungan , serta
dihubingkan dengan populasi .
Kerusakan
lingkungan hidup akibat populasi manusia dan perkembangan zaman pada awal abad
21 ini. Populasi manusia mempengaruhi keadaan alam. Semakin banyak manusia
tinggal di suatu daerah maka kebutuhan hidup juga bertambah. Dengan
bertambahnya manusia yang berperan sebagai konsumen, para produsen memproduksi
produk mereka agar memenuhi kebutuhan konsumen mereka. Sedangkan semakin banyak
produk yang dikeluarkan oleh industri mengeluarkan limbah yang dibuang ke
lingkungan. Limbah inilah yang mengakibatkan kerusakan alam khususnya pada
lingkungan hidup.
B.
Rumusan
Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat diperoleh beberapa rumusan masalah antara lain :
·
Apakah
pengertian pupulasi ?
·
Apakah
pengertian interaksi populasi tumbuhan ?
·
Bagaimana
korelasinya dalam berinteraksi di lingkungan ?
·
Bagaimanakah
pendeskripsian interaksi serta jenis jenis dari interaksi populasi ?
·
Mendeskripsikan
manfaat dan interaksi populasi ?
·
Faktor
faktor yang mempengaruhi berlangsungnya interaksi dalam pupulasi ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Populasi
Populasi adalah sekumpulan individu dengan ciri-ciri yang sama (spesies) yang hidup menempati
ruang yang sama pada waktu tertentu. Anggota-anggota populasi secara alamiah saling
berinteraksi satu sama lain dan bereproduksi di antara sesamanya. Konsep
populasi banyak dipakai dalam ekologi dan genetika. Ekologiwan memandang populasi sebagai unsur dari sistem
yang lebih luas. Populasi suatu spesies adalah bagian dari suatu komunitas. Selain itu, evolusi juga bekerja melalui populasi.
Ahli-ahli genetika, di sisi lain, memandang populasi sebagai sarana atau wadah
bagi pertukaran alel-alel yang dimiliki oleh individu-individu anggotanya.
Dinamika frekuensi alel dalam suatu populasi menjadi perhatian utama dalam
kajian genetika
populasi.
B. Interaksi Di Lingkungan
Interaksi pupulasi juga sangat
behubungan dengan lingkungan , karena lingkungan yang menjadi tempat
berlangsungnya interaksi.
Lingkungan
hidup merupakan suatu sistem yang meliputi lingkungan alam hayati, lingkungan
alam nonhayati, lingkungan buatan, dan lingkungan sosial. Semua
komponen-komponen lingkungan hidup seperti benda, daya, keadaan, dan makhluk
hidup berhimpun dalam satu wadah yang menjadi tempat berkumpulnya komponen itu
disebut ruang.
Pada
ruang ini berlangsung ekosistem, yaitu suatu susunan organisme hidup dimana
diantara lingkungan abiotik dan organisme tersebut terjalin interaksi yang
harmonis dan stabil, saling memberi dan menerima kehidupan.
Interaksi
antara berbagai komponen tersebut ada kalanya bersifat positif dan tidak jarang
pula yang bersifat negatif.
Keadaan
yang bersifat positif dapat terjadi apabila terjadi keadaan yang mendorong dan
membantu kelancaran berlangsungnya proses kehidupan lingkungan.
Interaksi
yang bersifat negatif terjadi apabila proses interaksi lingkungan yang harmonis
terganggu sehingga interaksi berjalan saling merugikan.
Adanya
gangguan terhadap satu komponen di dalam lingkungan hidup, akan membawa
pengaruh yang negatif bagi komponen-komponen lainnya karena keseimbangan
terhadap komponen-komponen tersebut tidak harmonis lagi.
C. Interaksi
Dalam Spesies Antar Populasi
Ketika kita mendengar kata interaksi tentunya hal ini
mengacu pada hubungan antar satu sama lain dalam suatu kelompok. Kali ini saya
akan membahas mengenai interaksi antar spesies dalam anggota
populasi. Seperti
kita tahu dalam suatu spesies terdapat beragam individu (populasi) namun pada
intinya mereka mempunyai hubungan kekerabatan antar satu sama lain.
Namun hubungan atau interaksi antar satu sama lain, dapat menguntungkan satu
pihak, kedua pihak, maupun merugikan salah satu pihak. Maka dari itu kami akan
membahas secara runtut dan berurut antara lain :
Tipe-tipe
interaksi antar-spesies dan persaingan intra-interspesifik.
Pembahasan pertama yakni tipe - tipe interkasi antar-spesies, dalam interaksi
ini secara teori, spesies-spesies dalam suatu populasi saling berinteraksi satu
dengan lainnya. Dan membentuk interaksi yang positif, negatif, maupun nol. Dari
bentuk interaksi tersebut terdapat 9 kombinasi yang dapat dibagi menjadi
berikut:
1. Neutralisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang
masing-masing tidak terpengaruh oleh adanya asosiasi.
2. Kompetisi ( tipe gangguan lansung), yaitu interaksi antara dua atau lebih
spesies yang masing-masing langsung saling menghalangi secara aktif.
3. Kompetisi (tipe penggunaan sumberdaya alam), yaitu interaksi antara dua atau
lebih spesies dalam penggunaan sumberdaya alam yang persediaannya berada dalam
kondisi kekurangan.
4. Amensalisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang berakibat
salah satu pihak dirugikan, sedangkan pihak lainnya tidak terpengaruh oleh
adanya asosiasi.
5. Parasitisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang berakibat
salah satu pihak (inang) dirugikan, sedangkan pihak lainnya (parasit)
diuntungkan.
6. Predasi atau pemangsaan, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang
salah satu pihak (prey, organisme yang diomangsa), sedangkan pihak lainnya
(predator, organisme yang memangsa) beruntung.
7. Komensalisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang salah satu
pihaknya beruntung, sedangkan pihaknya lainnya tidak terpengaruh oleh adanya
asosiasi.
8. Protokooperasi, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang
masing-masing memperoleh keuntungan karena adanya asosiasi. Tetapi asosiasi
yang terjadi tidak merupakan suatu keharusan.
9. Mutualisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang masing-masing
memperoleh keuntungan oleh adanya asosiasi dan masing-masing spesies memang
saling membutuhkan dan merupakan suatu keharusan untuk berasosiasi.
D. Persaingan
Pupulasi
Menurut gopal dan bhardwaj (1979), persaingan yang dilakukan
organisme-organisme dapat memperebutkan kebutuhan ruang (tempat), makanan,
unsure hara, air, sinar, udara, agen penyerbukan, agen dispersal, atau
faktor-faktor ekologi lainnya sebagai sumber daya yang dibutuhkan oleh
tiap-tiap organisme untuk hidup dan pertumbuhannya.
Harper(1961) dalam dede setiadi,1989, menyatakan bahwa persaingan antar jenis
digunakan untuk menggambarkan adanya persaingan antara individu-individu
tanaman yang sejenis. Persaingan antar jenis terdiri atas:
1. Persaingan aktivitas dan
2. Persaingan sumberdaya alam.
Selain itu masih banyak faktor yang dapat mempengaruhi besarnya dampak yang
dihasilkan dari persaingan intra-spesifik ini. Karena menyangkut persaingan
individu sejenis maka kita dapat mengesampingkan faktor fisik dari individu
tersebut. Sedangkan kita fokus ke cara bersaing individu tersebut satu sama
lain.
namun karena kali ini penulis tidak punya cukup waktu maka kita akan membahas
persaingan intra-spesisifik dari persaingan antar-tumbuhan. Menurut
kershan(1973), mengemukakan bahwa persaingan antar jenis yang terdiri atas fase
sedling sangat menentukan jumlah tanaman yang dapat hidup sampai tingkat
dewasa.
E. Persaingan Intraspesifik Dan
Interspesifik
Jika kita membicarakan mengenai
interaksi tumbuhan apakah itu pada tingkat individu maupun populasi, mereka itu
dikaji dalam keadaan terisolasi, pada kenyataannya di alam , kajian terisolasi
itu hampit tidak ada , karena baik itu sebagai individual ataupun
populasi,mereka senantiasa melakukan interaksi dengan organiisme lain.paling
tidak dengan unsure biotic atau non biotic.
Interaksi antar anggota individu
dalam suatu populasi dikenal sebagai interaksi intraspesies. Sementara
interaksi antar anggota dari 2 spesies yang berbeda disebut sebagai interaksi
interspesies.selanjutnya komunitas di alam terdiri lebih dari 1 populasi tumbuhan,
Interaksi antara berbagai jenis
populasi tumbuhan dapat mengubah potensi genetis dari tiap spesies(optimum
fisiologis dan kisarannya) untuk menghasilkan komunitas yangberdasarkan optimum
ekologis dan kisaran ekologis.
F. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi
Interaksi
Interkasi yang mengacu pada
persaingan intraspesifik dan interspesifik pada tumbuhan di pengaruh oleh
beberapa faktor.
Persaingan intraspesifik merupakan
persaingan yang merupakan salah satu bentuk interaksi yang lebih tinggi tingkat
kompetisi nya karena pada persaingan intraspesifik memiliki kebutuhan yang
sama,
adapun persaingan pada tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1. Jenis tanaman : sifat-sifat biologi tanaman, system perakaran, bentuk
pertumbuhan dan fisiologi tumbuhan. Misal sistem perakaran tanaman ilalang yang
menyebar luas menyebabkan persaingan dalam memperebutkan unsure hara. Bentuk
daun yang lebar seperti daun talas menyebabkan laju transpirasi yang tibggi
sehingga menimbulkan persaingan dalam memperebutkan air.
2. Kepadatan tumbuhan : jarak yang sempit antar tanaman pada suatu lahan
menyebabkan persaingan terhadap zat-zat makanan hal ini karena zat hara yang
tersedia tidak mencukupi bagi pertumbuhan tanaman.
3. Penyebaran tanaman: penyebaran tanaman dapat dilakukan melalui penyebaran
biji dan melalui rimpang(akar tunas). Tanaman yang penyebarannya dengan biji
mempunyai kemampuan bersaing yang lebih tinggi dari tanaman ynag menyebar
melalui rimpang. Namun demikian persaingan penyebaran tanaman tersebut sangat
dipengaruhi factor-faktor lingkungan lain seperti suhu, cahaya, oksigen dan
air.
4. Waktu: adalah lamanya tanaman sejenis hidup bersama. Peruode 25-30% pertama
dari daur tanaman merupakan periode yang paling peka terhadap kerugian yang
disebabkan oleh persaingan.
Faktor faktor lain yang
memepengaruhi kompetisi tumbuhan antara lain :
Jarak antara faktor tumbuh yang
terbatas, yaitu
·
Unsure
hara
·
Cahaya
·
Co2
·
Ruang
Besarnya daya competitor faktor –
faktor antara lain :
·
Jumlah
individu dan berat tanaman competitor
·
Siklus
hidup tanaman competitor
·
Periode
tanaman
·
Jenis
tanaman
G. Assosiasi
Hubungan antara dua tumbuhan ada
kalanya bersifat positip, bersifat negatip, ataupun acak
Tipe asosiasi yang demikian dapat
diperhatikan pada gambar dibawah
|
Xxoxo
Xoxox xoxox
Xxooxox
Xooxx
|
Xxxx xxx
Oooo oooo
Ooo xxxx xxx
|
X x ox
X o o xx ox
X x o
|
|
Asosiasi positip
|
Asosiasi negatip
|
Asosiasi random / acak
|
keterangan gambar
Ilustrasi yang menggambarkan
mengenai jenis/ tipe dari asosiasi antara dua tumbuhan
a. Asosiasi bersifat positip
b. Asosiasi bersifat negatip
c. Asosiasi bersifat acak / random.
BAB III
KESIMPULAN
Interaksi pupulasi tumbuhan
merupakan suatu hubungan timbale balik tumbuhan dengan populasi yang beraada di
sekitarnya. Dalam polulasi tumbuhan kita juga mengenal adanya interaksi yang
bersifat positip maupun negatip , antara lain :
1. Neutralisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih
spesies yang masing-masing tidak terpengaruh oleh adanya asosiasi.
2. Kompetisi ( tipe gangguan lansung), yaitu interaksi antara dua atau lebih
spesies yang masing-masing langsung saling menghalangi secara aktif.
3. Kompetisi (tipe penggunaan sumberdaya alam), yaitu interaksi antara dua atau
lebih spesies dalam penggunaan sumberdaya alam yang persediaannya berada dalam
kondisi kekurangan.
4. Amensalisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang berakibat
salah satu pihak dirugikan, sedangkan pihak lainnya tidak terpengaruh oleh
adanya asosiasi.
5. Parasitisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang berakibat
salah satu pihak (inang) dirugikan, sedangkan pihak lainnya (parasit) diuntungkan.
6. Predasi atau pemangsaan, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang
salah satu pihak (prey, organisme yang diomangsa), sedangkan pihak lainnya
(predator, organisme yang memangsa) beruntung.
7. Komensalisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang salah satu
pihaknya beruntung, sedangkan pihaknya lainnya tidak terpengaruh oleh adanya
asosiasi.
8. Protokooperasi, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang
masing-masing memperoleh keuntungan karena adanya asosiasi. Tetapi asosiasi
yang terjadi tidak merupakan suatu keharusan.
9. Mutualisme, yaitu interaksi antara dua atau lebih spesies yang masing-masing
memperoleh keuntungan oleh adanya asosiasi dan masing-masing spesies memang
saling membutuhkan dan merupakan suatu keharusan untuk berasosiasi.
Dan macam dari interaksi ada 2 yakni interaksi intraspesies
dan interaksi interspesies, dalam interaksi itu juga dapat dilihat adanya
asosiasi yang mencakup ; asosiasi positip, asosiasi negatip, dan asosiasi
random/acak.
DAFTAR
PUSAKA
Manurung,binari,rosita
tarigan,zulkipli simatupang.2012.Panduan
Teori Ekologi Tumbuhan.medan.universitas
negeri medan.
Soerianegara i, indrawan a.1980. Ekologi Hutan Indonesia.bogor;
departemen menegemen hutan fakultas
kehutanan ipb.
Tim dosen ekologi tumbuhan.2012.Penuntun Praktikum Ekologi Tumbuhan.medan.universitas
negeri medan.
Http://forestgama.blogspot.com/2009/03/tipe-tipe-interaksi-antar-species.html
http://rinaningtyasbiology.blogspot.com/2011/01/i_3079.html
http://khatulistiwa.net/khatulistiwa.php?c=263&p=7473