PAGE !!!!

Kamis, 27 Desember 2012

laporan Taksonomi tumbuhan tingkat tinggi (aek nauli )


A.    JUDUL           : SISTEMATIKA TUMBUHAN TINGGI

B.     TUJUAN        :
1.      Mengenal Berbagai Jenis Tumbuhan Tingkat Tinggi Di Arboretum Kampus Aeknauli.
2.      Mengetahui cirri-ciri umum tumbuhan tingkat tinggi di kawasan aek nauli.
3.      Mengoleksi organ dari tumbuhan yang tidak dikenal ,untuk diidentifikasi jenis tumbuhannya.
4.      Mengamati dan mengklasifikasikan tumbuhan tingkat tinggi.
5.      Mengetahui manfaat dan peranan dari tumbuhan, serta melihat morfologi nya.

C.     TINJAUAN TEORITIS
Di dunia ini terdapat lebih dari 280.000 spesies tumbuhan, belum termasuk sekitar 100.000 spesies jamur, yang kesemuanya telah diidentifikasi dan telah diberi nama sesuai dengan peraturan yang berlaku. Ada pendapat yang mengelompokan kedalam tumbuhan karena kemiripannya dan ada juga yang mengelompokkannya tersendiri karena jamur tidak berklorofil (Campbell dan Reece, 2002). Dari keseluruhan tumbuhan yang tersebar di muka bumi, sekitar 10% diantaranya berada di Indonesia. Tumbuhan yang tingkat perkembangannya lebih tinggi, yaitu tumbuhan tingkat tinggi (Phanerogamae).
Manusia telah memanfaatkan tumbuhan sebagai tanaman sumber bahan makanan (tanaman pangan, tanaman perkebunan, tanaman sayuran, dan tanaman buah-buahan), sumber bahan obat, sumber bahan rempah/bumbu, sumber tanaman hias, sumber bahan kerajinan/industri/, sumber bahan sandang, dan sumber bahan papan. Agar spesies tumbuhan tersebut dapat dikenali karena kaitannya dengan peranannya dalam bidang produksi tanaman secara efektif dan produktif, maka perlu dikaji pengetahuan tentang klasifikasi tumbuhan, sehingga semua tumbuhan dapat dikelompokkan secara taksonomis berdasarkan ciri-ciri yang spesifik.
                                                                                                      (Prawirohartono.2007).
                                                                             
Pada dasarnya tumbuhan tersusun atas tiga organ pokok, yakni akar (radiks), batang (caulis), dan daun (folium). Tumbuhan yang mempunyai tiga organ pokok tersebut digolongkan sebagai tumbuhan cormofita. Sedangkan bagian lain dari tumbuhan dianggap sebagai turunan (derivat) dari salah satu atau dua bagian pokok tersebut yang telah mengalami perubahan bentuk, sifat, dan fungsi.
1.      Akar (Radiks)
Akar merupakan bagian bawah sumbu tumbuhan dan biasanya tumbuh di dalam tanah (namun ada pula yang di udara misalnya pada anggrek epifit), dengan arah tumbuh ke pusat bumi atau menuju ke air dan meninggalkan cahaya. Berbeda dengan batang, maka akar tidak berbuku, tidak beruas, dan tidak mendukung daun atau bagian-bagian lainnya. Akar tumbuh terus pada ujungnya, bentuknya sering kali meruncing dan warnanya biasanya keputihan atau kekuningan.
Akar dengan percabangan berfungsi untuk memperkuat berdirinya tumbuhan, menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tadi dari dalam tanah.
Bentuk dan struktur akar sangat beragam. Keanekaragaman akar ini bertalian dengan fungsinya, misalnya sebagai akar nafas, sebagai akar penyimpan cadangan makanan, sebagai akar pelekat, sebagai akar penghisab, sebagai akar penopang, dan sebagainya.
Pada umumnya akar dapat dibedakan bagian-bagian berikut.
a.       Leher akar atau pangkal akar
b.      Ujung akar
c.       Batang akar
d.      Akar lateral
e.       Serabut akar
f.       Rambut-rambut akar
g.      Tudung akar
Sebagai sumbu tumbuhan di dalam tanah, seperti halnya batang (sumbu di atas tanah), akar akan tumbuh memanjang secara terus-menerus sebagai akibat pertumbuhan ujungnya.
Pada tumbuhan ada dua macam sistem perakaran, yaitu:
1)      Sistem perakaran tunggang
Terjadi bila akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok kemudian disebut akar tunggang. Umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil dan tumbuhan biji telanjang.
2)      Sistem perakaran serabut
Terjadi bila akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh perkembangannya sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya berasal dari pangkal batang. Akar-akar ini karena bukan berasal dari calon akar yang asli disebut akar linear, bentuknya seperti serabut, oleh karena itu disebut akar serabut. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang tergolong monokotil.
Akar dapat pula berubah bentuk karena fungsinya berbeda dengan fungsi asal. Hal ini dapat disebabkan oleh karena penyesuaian cara hidupnya dengan keadaan-keadaan tertentu. Pada berbagai jenis tumbuhan kita dapati akar-akar yang mempunyai tugas khusus, misalnya:
Akar udara atau akar gantung misalnya pada Beringin (Ficus Benjamin L.), akar penggerak atau penghisap misalnya pada Benalu (Loranthus), akar pelekat misalnya pada Lada (Piper Nigrum L.), akar pembelit misalnya pada Panili (Avecennia), akar tunjang misalnya pada pohon Pandang (Pandanus Tectorius Sol., dan Rhizphora Apiculata L.), akar lutut misalnya pada pohon Tancong (Bruguiera Parviflora W.et A), akar banir misalnya pada pohon Sukun (Artocarpus Communis G. Forst), dan pohon Kenari (Canarium Commune L.).                                                     
(Sumadi issirep, pudjoarinto Agus, 1992)


2.      Batang (Caulis)
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Batang sebagian besar terletak di atas tanah.
Batang merupakan bagian sistem pucuk yang tumbuh di atas tanah. Sistem pucuk yang khas terdiri dari sebuah batang utama yang menyangga daun, batang, dan kadang-kadang bunga. Istilah pucuk di sini adalah istilah kolektif bagi batang dan perdaunan.
Batang selalu berujung pada kuncup yang tersusun atas sejumlah daun kecil yang mengelilingi dan menyelubungi bagian pusat kuncup itu dan yang disebut ujung batang. Batang pada umumnya berbentuk panjang, bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain. Pada tumbuhan berkeping biji dua, batang yang di bagian bawahnya lebih besar dan ke ujung makin mengecil, dan dapat mempunyai percabangan atau tidak. Tumbuhan berkeping biji tunggal sebaliknya mempunyai batang yang dari pangkal ujung boleh dikatakan tidak ada perbedaan besarnya dan hanya pada beberapa golongan saja yang pangkalnya tampak membesar tetapi selanjutnya ke atas sama, seperti terlihat pada bermacam-macam palma (palmae)
Berdasarkan panjang pendeknya batang dibedakan batang yang amat pendek dan batang yang panjang (jelas sekali berbatang). Tumbuhan yang mempunyai batang sangat pendek, semua daun-daunnya seakan-akan keluar dari bagian atas akarnya dan tersusun sangat rapat satu sama lain merupakan suatu roset (misalnya seperti pada tanaman lobak atau sawi).
3.      Daun (Folium)
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dan cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasak kebutuhan energinya sendiri melalui konversi cahaya menjadi kimia.
Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal. Gambaran-gambaran dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat dengan variasi cuping menjadi atau menjadi elips memanjang. Bentuk  ekstremnya bisa meruncing panjang.
Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus) dan berakibat daun kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetis. Daun tumbuhan sekulen/xerofit juga dapat mengalami peralihan fungsi menjadi organ penyimpan air.
Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun. Klorofil adalah semua pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yang energinya diambil dalam fotosintetis. Sebenarnya daun juga memiliki pigmen lain, misalnya koroten (jingga), xantofil (kuning), antosianin (merah, biru, atau ungu tergantung derajat keasaman). Daun tua kehilangan klorofil sehingga warnanya berubah menjadi kuning atau merah (dapat dilihat pada daun yang gugur).
Fungsi daun               
        Tempat terjadinya fotosintesis.
Pada tumbuhan dikotil, terjadi fotosintesis di jaringan parenkim palisade/tumbuhan monokotil terjadi pada jaringan spons.
        Sebagai organ pernafasan.
Di daun terdapat stomata yang berfungsi sebagai organ respirasi.
        Tempat terjadinya transpirasi.
        Tempat terjadinya gutasi.
        Alat perkembangbiakan vegetatif (pada tanaman cocor bebek, melalui tunas daun).
Anatomi daun
         Epidermis terbagi atas epidermis atas dan bawah. Berfungsi melindungi jaringan di bawahnya.
        Jaringan palisade atau jaringan tiang adalah yang berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis.
        Jaringan spons/bunga karang yang berongga. Jaringan ini berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
        Berkas pembuluh angkut yang terdiri dari xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis.
        Stoma (jamak stomata) berfungsi sebagai organ respirasi.                              
(Tjitro Soepomo, Gembong. 2005).
1)      Daun tunggal
Daun tunggal adalah daun yang hanya mempunyai satu helai daun. Bilamana terdapat lebih dari satu helai daun disebut daun majemuk. Daun yang lengkap mempunyai bagian-bagian pelepah daun, tangkai daun, dan helaian daun, sedangkan daun yang tidak lengkap bila tidak mempunyai satu atau dua bagian tersebut.
a.         Pelepah/upih daun
Merupakan bagian daun yang melekat atau memeluk batang, juga mempunyai fungsi sebagai pelindung kuncup yang masih muda (misalnya pada tumbuhan tebu) dan memberi kekuatan pada batang tanaman (misalnya pada pisang).
b.        Tangkai daun
Merupakan bagian daun yang mendukung helaian dan berfungsi untuk menempatkan helaian daun pada posisi sedemikian rupa sehingga dapat memperoleh cahaya matahari sebanyak-banyaknya.
c.         Helaian daun
Merupakan bagian daun yang terpenting dan lekas menarik perhatian, maka suatu sifat yang sesungguhnya hanya berlaku untuk helaiannya, disebut sebagai sifat daunnya.
  Ujung dan pangkal daun
Bentuk daun yang sering dijumpai pada tumbuhan antara lain runcing, meruncing, tumpul, membulat, rompang, terbelah, dan berduri. Apa yang diuraikan pada ujung daun dapat pula diberlakukan untuk pangkal daun. Selain itu ada pula kalanya, bahwa kedua tepi daun di kanan kiri pangkal daun bertemu dan berlekatan satu sama lain.
  Susunan tulang daun dan tepi daun
Berdasarkan susunan tulangnya, susunan tulang dan daun dibedakan menjadi tulang menyirip, menjari, melengkung, dan sejajar. Tulang daun berfungsi untuk memberi kekuatan pada daun sebagai jalan untuk mengangkut zat-zat makanan.
Tepi daun dibedakan menjadi tepi daun yang rata dan yang bertoreh (bersinus). Tepi daun bertoreh ada yang torehannya dangkal dan ada yang torehannya dalam. Toreh-toreh yang besar dan dalam akan mempengaruhi bentuk daun, sehingga bentuk asli tidak nampak lagi. Toreh yang dalam biasanya terdapat di antara tulang-tulang dan yang besar, adakalanya di antara toreh-toreh yang besar itu dapat bertoreh lagi.                                       (Setjo, Susetyoadi dkk. 2004).
2)      Daun majemuk
Daun majemuk adalah daun yang mempunyai tangkai yang bercabang-cabang dan baru pada cabang tangkai ini terdapat helaian daunnya, sehingga pada satu tangkai terdapat lebih dari satu helaian daun.
Pada daun majemuk dapat dibedakan bagian-bagian ibu tangkai daun, tangkai anak daun, dan anak daun. Bagian ibu tangkai daun di atas anak daun terendah disebut rakis. Pada daun majemuk bertingkat lebih tinggi di temukan rakis sekunder, rakis tersier, dan seterusnya. Tergantung jenis tumbuhannya, pada daun majemuk ditemukan pelepah daun (misal, pada daun pinang).


4.      Bunga
Bunga merupakan alat reproduksi angiospermae. Bunga dibentuk oleh meristem ujung khusus yang berkembang dari ujung pucuk vegetatif setelah dirangsang oleh faktor-faktor internal dan eksternal untuk keperluan itu.
Bunga yang mempunyai organ kelopak, mahkota, stamen, dan putik disebut bunga lengkap. Namun kebanyakan bunga mempunyai struktur tidak lengkap, misalnya tidak mempunyai salah satu alat kelamin atau keduanya. Bila hanya memiliki alat kelamin jantan saja disebut bunga jantan, dan sebaliknya bila hanya memiliki putik saja disebut bunga betina. Bila kedua macam bunga uniseksual itu terdapat pada satu tumbuhan maka disebut berumah satu bila terpisah disebut berumah dua. Tumbuhan yang mempunyai bunga sempurna (biseksualis), bunga jantan dan bunga betina disebut poligam.
Sistem organ reproduktif berbeda dengan sistem pucuk vegetatif, karena bunga tidak mempunyai kuncup pada ketiak organ-organnya, bukunya pendek sehingga jarak vertikal antara organnya sangat pendek, dan pertumbuhannya terbatas. Jumlah bunga pada suatu tumbuhan ada yang berbunga tunggal (misalnya Zephyranthus rosea Lindl) dan ada yang berbunga banyak. Menurut letaknya, bunga ada yang di ujung cabang atau ada yang di ketiak daun. Bunga yang jumlahnya banyak pada suatu tumbuhan dapat terpencar terpisah-pisah atau berkumpul membentuk rangkaian dengan susunan yang beraneka ragam, yang disebut bunga majemuk (infloresensi).
                                                            (Oemarjati Boen S., Ernawati Kaseng dan Adnan.2007).






D.    ALAT DAN BAHAN

ALAT
NO
NAMA ALAT
JUMLAH
1
Botol sampel
5 buah
2
plastik
5 buah
BAHAN
NO
NAMA BAHAN
JUMLAH
1
Koleksi tumbuhan di arboretum aeknauli
Sesuai pengamatan
2
Alcohol 70%
secukupnya


E.     PROSEDUR KERJA

1.      Mengamati tumbuhan tumbuhan yang ada di arboretum kampus aeknauli .
2.      Menentukan nama nasional tumbuhan , nama daerah , dan nama ilmiah dari tumbuhan yang ada di arboretum kampus aeknauli.
3.      Deskripsikan masing masing jenis tumbuhan yang ada di arboretum kampus aek nauli.
4.      Buatlah herbarium untuk suatu jenis tumbuhan dengan memberikan table berupa sistematika dari tumbuhan tersebut, deskripsinya,tempat lokasi,tanggal pengoleksian dan koleksinya.





F.      PEMBAHASAN
Hasil pengamatan .
Tumbuhan tumbuhan tingkat tinggi yang kelompok kami amati antara lain:

ü  Pacing (Costus specious)

Sistematika

Kingdom     : plantae
Devisio       : magnoliophyta
Kelas          : liliopsida
Ordo           : zingiberale
Family        : zingiberaceae
Genus         : Costus
Spesies        : Costus spesious


 


Ø  Deskripsi :
·         Tanaman herba tegak yang termasuk suku jahe-jahean.
·         Batang Pacing berwarna kuning kecoklatan.
·         Daun berwarna hijau, tunggal, tangkai daun pendek memeluk batang.
·         Helain daun berbentuk lanset dengan panjang 9-35 cm, lebar 3-10 cm,ujung meruncing, di bagian bawah daun terdapat rambut-rambut halus.
·         Bunga Pacing duduk dalam bentuk bulir, besar, berwarna putih. Buah Pacing berupa buah kotak berbentuk telur yang memiliki banyak biji, berwarna merah dengan ukuran 1,5-3 cm.
·         Tanaman ini memiliki akar rimpang dan digunakan sebagai obat termasuk di negara India dan Malaysia.
·         Perbanyakan tanaman Pacing ini dapat dilakukan dengan biji atau rimpang.
Ø  Manfaat :
·         Mengobati Bengkak pada sakit ginjal (Nephritic edema), perut busung (ascites), infeksi saluran kencing (tractus urinarius), nyeri buang air kemih (dysuria).
·         Mengobati Pengerutan hati (cirrhosis).Batuk rejan (pertusis).
·         Mencegah kehamilan (kontrasepsi).
·         Mengobati Bisul, abses.

ü  Pinus merkusii (pinus)

Sistematika

Kingdom     : plantae
Devisio       : magnoliophyta
Kelas          : magnoliopsida
Ordo           : pinales
Family        : pinaceae
Genus         : Pinus
Spesies        : Pinus merkusii

Ø  Deskripsi :
·         Habitus : Tanaman pinus (Pinus merkusii) berperawakan pohon dengan ketinggian 1-40 meter.
·         Akar    : Sistem perekaran dari Pinus merkusii berupa akar tunggang (radix primaria)
·         Batang : Batang pada Pinus merkusii berupa batang berkayu berbentuk bulat (teres) dengan permukaan batang beralur (sulcatus). Arah tumbuh tegak lurus (erectus) dengan percabangan monopodial.
·         Daun   : Daun berbentuk jarum dalam berkas terdiri dari 2 daun, pada pangkal berkas dikelilingi oleh sarung sisik berupa selaput tipis. Duduk daun tersebar (folia sparsa)
·         Bunga : Bunga pada Pinus merkusii berkelamin satu (uniseksualis) berumah satu (monoecus). Bunga jantan dan betina dalam satu tunas. Bunga jantan berbentuk strobilus (silindris). Strobilus betina berbentuk kerucut, tumbuh di ujung dahan. Ujungnya runcing, bersisik dan biasanya berwarna coklat. Pada tiap bakal bijinya terdapat dua sayap.
·         Biji      : Biji pada Pinus merkusii terletak pada dasar setiap sisik buah, setiap sisik menghasilkan dua biji, bulat telur dan pipih serta bersayap. Sayap melekat pada biji.

Ø  Manfaat :
·         Sebagai tanaman hias.
·         Memperkuat tenaga,menghilangkan keletihan.
·         Melindungi jantung, mencegah penyakit pembuluh darah jantung
·         Meningkatkan imunitas tubuh, mencegah berbagai penyakit menular dan tumor
·         Memperkuat fungsi pencernaan, menambah napsu makan.
·         Meningkatkan pertumbuhan anak-anak yang sehat.
ü  Nepenthes tobaica (Kantong semar)


Sistematika

Kingdom     : plantae
Devisio       : magnoliophyta
Kelas          : magnoliopsida
Ordo           : caryophyllales
Family        : nepenthaceae
Genus         : Nepenthes
Spesies        : Nephenthes tobaica

Ø  Deskripsi :
·         Tumbuhan ini dapat mencapai tinggi 15-20 m dengan cara memanjat tanaman lainnya, walaupun ada beberapa spesies yang tidak memanjat.
·          Pada ujung daun terdapat sulur yang dapat termodifikasi membentuk kantong, yaitu alat perangkap yang digunakan untuk memakan mangsanya (misalnya serangga, pacet, anak kodok).
·         sewaktu daun masih muda, Kantong  pemangsa pada Nepenthes tertutup. Lantas, membuka ketika sudah dewasa. Namun bukan berarti kantung flora karnivora ini menutup sewaktu masih muda saja. Ia menutup diri ketika sedang mengganyang mangsa. Tujuannya supaya proses pencernaan berjalan lancar dan tidak diganggu kawanan musuh yang siap merebut makanan yang sudah ia peroleh
·         Bibir lubang kantung dilengkapi dengan alat penipu.
·         Warna bibir Kantong Semar yang merona serta beraroma manis.

·         Kastuba (Euphorbia pulcherrima)

 Sistematika

Kingdom     : plantae
Devisio       : magnoliophyta
Kelas          : magnoliopsida
Ordo           : euforbiales
Family        : euforbiaceae
Genus         : Euforbia
Spesies        : Euforbia pulcherrima

Ø  Deskripsi :
·         Daun berbentuk daun oval, berwarna hijau tua, panjang sekitar 7-16 cm.
·         Bunga yang disebut cyathia bergerombol di ujung batang tersusun dalam rangkaian dan tidak mempunyai daun mahkota, tapi di bawahnya terdapat daun bagian atas (disebut braktea) yang berwarna merah tua, merah jambu, dan putih.
·         Daun tanaman bagian atas yang berwarna menarik inilah yang sering disangka sebagai bunga.
·          Tanaman perlu diletakkan di tempat gelap dalam jangka waktu lama agar mau berbunga.
·         Kastuba bisa diperbanyak dengan stek.

Ø  Manfaat :
·         Daun bagian atas yang berwarna merah sesuai dengan warna-warni hiasan Natal.
·         Sebagai tanaman hias.

ü  Piper cubeba /kemukus

Sistematika

Kingdom     : plantae
Devisio       : magnoliophyta
Kelas          : magnoliopsida
Ordo           : piperalles
Family        : pinaceae
Genus         : piper
Spesies        : piper cubeba

Ø  Deskripsi :
·         Akar : Berakar serabut , kuning kecoklatan.
·         Bunga : Majemuk,bentuk bulir, panjang 3 – 10 cm.
·         Bunga kemukus sering disebut rinu.berbentuk bulir, yang biasanya “bersila” berhadap-hadapan dengan daun yang muncul pada buku daerah pucuk cabang.
·         Buah yang akan tumbuh dari bulir itu berupa buah buni yang bertangkai.
·         Batang : Berbuku-buku.
·         Daun : Daun berbentuk bulat telur , dengan ujung runcing , mirip daun sirih dan berwarna hijau gelap.
·         Pada pangkal buku juga bisa keluar tunas cabang yang baru , atau bunganya yang kelak menjadi buah.
·         Kemukus sering dijual dalam bentuk buah kering yang masih memiliki tangkai, sehingga sering disebut sebagai merica berekor (tailed pepper).
·          Biji kemukus berwarna putih, keras dan berminyak.

Ø  Manfaat :
·         Buah kemukus kering digunakan sebagai bumbu rempah dalam masakan, terutama masakan Indonesia.

·         sebagai penguat rasa pada gin dan rokok.
·         Sebagai bahan farmakope dan sumber minyak atsiri (oleum cubebae).
·         Buah Piper cubeba berkhasiat sebagai obat sesak nafas .
·         penghangat badan dan penghilang bau mulut.








ü  Pinus pentaphylla

Sistematika

Kingdom     : plantae
Devisio       : magnoliophyta
Kelas          : magnoliopsida
Ordo           : pinales
Family        : pinaceae
Genus         : Pinus
Spesies        : Pinus pentaphylla

Ø  Deskripsi :
·         Habitus : Tanaman pinus (Pinus merkusii) berperawakan pohon dengan ketinggian 1-40 meter.
·         Akar    : Sistem perekaran dari Pinus merkusii berupa akar tunggang (radix primaria)
·         Batang : Batang berupa batang berkayu berbentuk bulat (teres) dengan permukaan batang beralur (sulcatus).
·         Arah tumbuh tegak lurus (erectus) dengan percabangan monopodial.
·         Daun   : Daun berbentuk jarum dalam berkas terdiri dari 5 daun, pada pangkal berkas dikelilingi oleh sarung sisik berupa selaput tipis. Duduk daun tersebar (folia sparsa)
·         Bunga : Bunga pada Pinus merkusii berkelamin satu (uniseksualis) berumah satu (monoecus). Bunga jantan dan betina dalam satu tunas. Bunga jantan berbentuk strobilus (silindris). Strobilus betina berbentuk kerucut, tumbuh di ujung dahan. Ujungnya runcing, bersisik dan biasanya berwarna coklat. Pada tiap bakal bijinya terdapat dua sayap.
·         Biji      : Biji pada Pinus merkusii terletak pada dasar setiap sisik buah, setiap sisik menghasilkan dua biji, bulat telur dan pipih serta bersayap. Sayap melekat pada biji.



Ø  Manfaat :
·         Sebagai tanaman hias.
·         Memperkuat tenaga,menghilangkan keletihan.
·         Melindungi jantung, mencegah penyakit pembuluh darah jantung
·         Meningkatkan imunitas tubuh, mencegah berbagai penyakit menular dan tumor
·         Memperkuat fungsi pencernaan, menambah napsu makan.
·         Meningkatkan pertumbuhan anak-anak yang sehat.
ü  Harimonting/ Rhodomyrtus tomentosa

Sistematika

Kingdom     : plantae
Devisio       : magnoliophyta
Kelas          : magnoliopsida
Ordo           : myrtales
Family        : myrtaceae
Genus         : Rhodomyrtus
Spesies        : Rhodomyrtus tomentosa


Ø  Deskripsi :
  • kulit batang mengelupas
  • Serbuk sari tak berhingga
  • kelopak dan putik persisten (tidak gugur)
  • Tumbuhan perdu
  • letak daun berhadapan dan bersilang
  • Rumus daun = ½
Ø  Manfaat :
·         Sebagai bahan makanan.
·         Sebagai pencahar dan dijadikan sebagai obat peluruh haid.
·         Di daerah simalungun khususnya, Rhodomyrtus tomentosa ini, digunakan sebagai bahan pewarna ulos (kain khas batak).

ü  Tanaman Anggrek Tanah/ Spathoglottis plicata

Sistematika

Kingdom     : plantae
Devisio       : magnoliophyta
Kelas          : magnoliopsida
Ordo           : orchidales
Family        : orchidaceae
Genus         : Spathoglottis
Spesies        : Spathoglottis plicata

·         Diskripsi  :
·         Tumbuhan anggrek merupakan tumbuhan semak, semusim, tingginnya ± 60 cm. Tumbuh tegak, bulat, lunak, berbulu, batang di dalam tanah, membentuk umbi, hijau
·         Daunnya tunggal, lonjong, berseling, panjang 5-8 cm, lebar 0,5-1 cm, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, pertulangan menyirip, hijau
·         Bunga  majemuk, bentuk tandan, di ujung batang, tangkai silindris, panjang ± 40 cm, hijau, benang sari bentuk khas, kuning berbintik coklat, serbuk sari kuning, putik bertangkai pendek, coklat, mahkota lonjong, halus, jumlah lima, ungu. 
·         Buah kotak, lonjong, panjang + 5 cm, kuning pucat. Biji bulat, kecil, putih kehitaman. Akar serabut, coklat keputih-putihan.
·         Manfaat :

·         Khasiat Umbi Tanaman Anggrek Tanah (Spathoglottis plicata) berkhaiat sebagai obat radang telinga. Untuk obat radang telinga dipakai umbi segar Spathoglottis plicata atau Umbi Anggrek Tanah, dicuci lalu ditumbuk hingga lumat dan peras. Hasil perasan diteteskan pada telinga yang sakit.
·         Sebagai bahan obat.(kandungan kimianya).

ü  kemenyan / Styrax benzoin Dryand
                                                   

sistematika
Kingdom     : plantae
Devisio       : magnoliophyta
Kelas          : magnoliopsida
Ordo           : Ebenales
Family        : styracaceae
Genus         : Styrax
Spesies        : Styrax benzoin Dryand
Ø  deskripsi :

·         Habitat: Pohon kemenyan tingginya mencapai 18 m, dengan diameter 35 cm,mengandung getah yang berbau harum. Jenis ini dapat tumbuh di hutan teduh dan hutan basah, pada ketinggian 200-1400 m dpl.Penyebarannya meliputi Sumatera dan Jawa.
·         Batang: Tegak, bulat, berkayu, halus, percabangan simpodial, warnanya coklat muda.
·         Daun: Tunggal, lonjong, berseling, tersebar, panjang 4-8 cm, lebar 2-5 cm, tepi rata, ujung meruncing, pangkal runcing, pertulangan menyirip, hijau, tangkai bulat, panjang 0,5-1,5 cm, hijau pucat.
·         Daun: Tunggal, lonjong, berseling, tersebar, panjang 4-8 cm, lebar 2-5 cm, tepi rata, ujung meruncing, pangkal runcing, pertulangan menyirip, hijau, tangkai bulat, panjang 0,5-1,5 cm, hijau pucat.
·         Bunga: Majemuk, lonjong, di ketiak daun dan ujung batang, tangkai bulat, hijau, kelopak bentuk mangkok, berbulu, hijau, benang sari putih, putik silindris, putih, mahkota bertaju lima, bentuk lonceng, putih.
·         Buah: Lonjong, masih muda hijau setelah tua coklat.
Biji: Bulat, diameter ± 1,2 cm, coklat

Ø  Manfaat

·         Kemenyan dimanfaatkan getahnya. Cara menyadap getah Kemenyan mirip dengan menyadap getah pohon karet atau getah pohon pinus. Getah dihasilkan dari pemotongan pada kulit pohon. Getah mengeras dikumpulkan dan digunakan sebagai kemenyan dan mur.
Kulit batang kemenyan berkhasiat sebagai obat penenang.
·         Untuk obat penenang dipakai + 3 gram kulit batang kemenyan, dicuci lalu ditumbuk halus, diseduh dengan 1 gelas air matang panas, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.



ü  KAYU MANIS
Sistematika
kingdom   : plantae
Divisi        : magnoliophyta
kelas         : magnoliopsida
Ordo         : laurales
Family      : lauraceae
Genus       : Cinnamomum
spesies       : Cinnamomum burmannii


Ø  Diskripsi

·         tanaman : Tanaman herbal kayu manis  ini, ketinggiannya bisa mencapai 15 m, dan diameter batangnya mencapai 30 cm. Tanaman ini bisa tumbuh didaerah antara 1000 hingga 1500 meter diatas permukaan laut.
·         Kayu : Agak berat, tidak keras, Pejal, struktur halus, dengan serat lurus.
·         Warna dan bau  : kayu manis ini berwarna merah muda coklat, dan berbau adhas.
·         Kulit : berwarna kelabu tua, berbau tajam.
·         Daun : Berwarna merah atau hijau.
·         Kandungan Zat berkhasiat tanaman kayu manis : Tanaman kayu manis ini memiliki berbagai kandungan kimia yaitu minyak Pengobatan atsiri eugenol, sinamaldehyde, tanin, kalsium oksalat, damar dan zat samak.
Ø  Manfaat :
·         Pengobatan diabetes melitus:. Berbeda dengan obat-obatan yang lain cara kerja obat herbal kayu manis ini adalah dengan cara mengoptimalkan atau optimalisasi fungsi organ tubuh yang masih baik, sehingga ia akan memperbaiki fungsi dari organ pankreas ( karena dalam hal ini /diabetes) yang bermasalah adalah organ pankreas.
·         Pengobatan asam urat : Ambil 1 ibu jari kayu manis, 5 gram biji pala, 5 butir kapulaga, 5 butir cengkeh, 4 lembar dan sosor bebek. Bersihkan terlebih dahulu bahan-bahan tersebut dengan dicuci. Rebus dengan 600 ml air. Didihkan dan sisakan 300 ml. Saring dan minumlah.
·         Pengobatan sakit maag. : Gunakan 10 gram kayu manis yang direbus dengan air 200 cc, dan sisakan 100 cc. Saring dan minumlah selagi hangat.
·         Untuk obat sakit kepala : ambil 10 gram kayu manis, 3 bitur cengkeh, 5 gram pala, 5 gram merica, 10 gram  jahe. Semua bahan ditumbuk dan diseduh dengan air. Saring dan m,inumlah secara teratur.
·         Obat perut kembung dan masuk angin : Gunakan 5 gram kayu manis, 5 gram pulosari, 5 gram jahe, 5 gram pulosari dan 5 gram adas, serta 5 gram biji pala. Rebus semua bahan tambahkan gula aren secukupmya. Rebus hingga mendidih dengan air 800 ml. Sisakan 450 ml. Minum selagi hangat 150 ml, 3 x sehari.
·         Pengobatan diare : Gunakan 5 gram kayu manis,     5 lembar daun jambu biji. Bersihkan terlebih daulu dengan dicuci. Rebus dengan air 600 ml dan sisakan 300 ml.


Ø  Tanaman Sambucus 
Sistematika
Kingdom       : plantae
Devis            :magnoliophyta
Kelas            :magnoliopsida
Ordo             : Dipsacales
Family          : Adoxaceae
Genus          : Sambucus 
Spesies        : Sambucus caule arboreo
                      Ramose floribusumbellatus     nigro


Ø  Deskripsi :
·         Sambucus (tua atau elderberry) adalah genus dari antara 5 dan 30 spesies semak atau pohon kecil di moschatel keluarga, Adoxaceae . Itu sebelumnya ditempatkan di honeysucklekeluarga, Caprifoliaceae , tetapi direklasifikasi karena bukti genetik. Dua spesies yang merupakan herba .
·         Genus ini asli di beriklim subtropis-to-daerah dari kedua belahan bumi utara dan belahan bumi selatan . Hal ini lebih luas di belahan bumi utara, terjadinya belahan bumi selatan ini dibatasi untuk bagian Australasia dan Amerika Selatan 
·         daun yang menyirip dengan 5-9 selebaran (jarang 3 atau 11). Setiap daun 5-30 cm (2,0-12 in) panjang, dan leaflet memiliki margin bergerigi. Mereka menanggung kelompok besar putih atau berwarna krem kecil bunga di akhir musim semi, ini diikuti oleh kelompok berry hitam, biru-hitam, atau merah kecil (jarang kuning atau putih).

Ø  Manfaat :
·         Digunakan sebagai untuk penelitian dan bahan obat obatan.

ü  Begonia 
Sistematika
Kingdom       : plantae
Devis            :magnoliophyta
Kelas            :magnoliopsida
Ordo             : Cucurbitales
Family          : Begoniaceae
Genus           :  Begonia 
Spesies         : Begonia sp
Ø  Deskripsi
·         Begonia adalah genus dalam tanaman berbunga keluarga Begoniaceae dan merupakanabadi . Satu-satunya anggota lain dari keluarga Begoniaceae adalah Hillebrandia , genus dengan satu spesies di Kepulauan Hawaii , dan Symbegonia genus yang baru-baru ini termasuk dalam Begonia. "Begonia" adalah nama umum serta nama generik untuk semua anggota genus.
·         Dengan sekitar 1.500 spesies, Begonia adalah genus Angiosperm keenam terbesar . [1]Spesies yang terestrial (kadang-kadang epifit ) herbal atau undershrubs dan terjadi di iklim lembab subtropis dan tropis,

·         . Dalam sebagian besar spesies yang buah adalah bersayap kapsul yang mengandung biji menit banyak, meskipun baccate buah juga dikenal. Para daun , yang sering besar dan beragam ditandai atau beraneka ragam, biasanya asimetris (tidak sama-sisi).
Ø  Manfaat :
·         begonia relatif erat terkait dengan tanaman pangan seperti labu / labu , labu , mentimun , dan melon .

ü  Andalas

Sistematika

Kingdom       : plantae
Devis            : magnoliophyta
Kelas            : magnoliopsida
Ordo             : Urticales
Family          : Moraceae
Genus           :  Morus
 Spesies        : Morus macroura 

Ø  Deskripsi :

·         Pohon Andalas mempunyai tinggi sekitar 40 meter dengan diameter batang mencapai 1 meter.
·         Bentuk daun mirip daun murbai (Morus alba), seperti jantung namun permukaan daunnya sedikit kasar karena berbulu. Bagian tepi daunnya bergerigi.
·         Tangkai daun maupun cabang Andalas juga berbulu, bulu-bulu tersebut bisa menyebabkan gatal-gatal pada kulit yang peka.
·         Buah Andalas pun mirip dengan buah murbai. Buahnya berbentuk majemuk, menggerombol berwarna hijau jika masih muda dan menjadi ungu kemerahan bila telah masak.
Ø  Manfaat :
·         kayu Andalas sering dimanfaatkan sebagai bahan bangunan untuk rumah baik sebagai tiang, balok landasan rumah, papan dinding, maupun lantai. Selain itu kayunya juga kerap kali dipergunakan untuk pembuatan perabot rumah tangga.

ü  Puspa/Schima wallichii
Sistematika

Kingdom       : plantae
Devis            : magnoliophyta
Kelas            : magnoliopsida
Ordo             : Ericales
Family          : Theaceae
Genus          :  Schima
 Spesies       : Schima wallichii

Ø  Dekripsi :

·         Pohon yang selalu hijau, berukuran sedang hingga besar, mencapai tinggi 47 m. Batang bulat torak, gemangnya hingga 250 cm namun biasanya jauh kurang dari itu; batang bebas cabang hingga sekitar 25 m.
·         Daun tersebar dalam spiral, bertangkai sekitar 3mm; helai daun lonjong hingga jorong lebar, 6–13 × 3–5 cm, pangkal bentuk baji dan ujung runcing atau meruncing, dengan tepian bergerigi.
·         Bunga tunggal di ketiak di ujung ranting, dengan dua daun pelindung, berbilangan-5; kelopak menetap hingga menjadi buah; mahkota putih, saling melekat di pangkalnya.
·         benangsari banyak. Buah kotak hampir bulat, diameter 2–3 cm, membuka dengan 5 katup; biji dikitari oleh sayap.
Ø  Manfaat :

·         Puspa terutama dihargai karena kayunya yang bermutu baik sebagai bahan ramuan rumah. Kayu ini lebih cocok dipakai sebagai balok dan tiang-tiang rumah dan jembatan daripada dibuat menjadi papan, karena papan kayu puspa cenderung bengkok atau melenting[1]. Kayu puspa sebaiknya digunakan di bawah atap, misalnya sebagai tiang dan balok penyangga, kusen-kusen pintu atau jendela, panil kayu, lantai rumah, perkakas dan perabotan rumah, peralatan pertanian, ramuan 
·          
Sistematika

Kingdom       : plantae
Devis            :magnoliophyta
Kelas            : Monokotil
Ordo             : Arecales
Family          : Arecaceae
Genus          :  Calamus
Spesies        : Calamus manau
Ø  Deskripsi :

·         Rotan manau (Calamus manan) secara umum memiliki warna batang kuning lansat, dengan diameter batang berkisar 25 mm, panjang ruasnya 35 cm dengan total panjang batang bila dewasa mencapai 40 meter.
·         Batang tumbuh dengan cara merambat di antara batang dan ranting pohon. Batang tersebut tumbuh tunggal dan tidak berumpun.
·         Warna batang hijau tua dan kering menjadi kekuning-kuningan. Daun Rotan Manau bertipe majemuk menyirip dengan panjang daun sekitar 4 m.
·         Duduk daun berhadapan. Daun berwarna hijau tua dan dilengkapi dengan ujung daun yang memiliki sulur panjat. Tiap daun terdiri dari kurang lebih 40 pasang anak daun.
·         Bentuk anak daun bervariasi dari bentuk lanset sampai bulat telur dan lanset sunsang. Pelepah dan tangkai daunnya diselimuti duri yang tajam dan rapat. Rotan Manau memiliki bunga yang tersusun dalam tandan berbentuk malai.
·         Perbungaan tersebut berukuran panjang dan letaknya menggantung. Selain itu, Rotan Manau memiliki buah yang tidak terlalu besar, dengan panjang kurang lebih 3 cm, bersisik, dan berbentuk lonjong.

Ø  Manfaat :

·         Batang Rotan Manau yang besar, kuat dan kokoh dapat digunakan dalam keperluan pembuatan rangka kursi, meja, tempat tidur, sofa, dan keperluan rangka furniture lainnya. Selain itu, dapat digunakan sebagai bahan anyaman. Rotan Manau merupakan bahan anyaman yang berkualitas tinggi .





ü  Pohon dammar
Sistematika
Kingdom       : plantae
Devis            : Pinophyta
Kelas            : Pinopsida
Ordo             : Pinales
Family          : araucariaceae
Genus          :   Agathis
 Spesies       : Agathis dammara

Ø  Deskripsi
·         Pohon damar (Agathis dammara (Lamb.) Rich.) adalah sejenis pohon anggota tumbuhan runjung (Gymnospermae) yang merupakan tumbuhan asli Indonesia. Damar menyebar di MalukuSulawesi, hingga ke Filipina (Palawan dan Samar). Di Jawa, tumbuhan ini dibudidayakan untuk diambilgetah atau hars-nya. Getah damar ini diolah untuk dijadikan kopal.
·         Pohon yang besar, tinggi hingga 65m [2]; berbatang bulat silindris dengan diameter yang mencapai lebih dari 1,5 m. Pepagan luar keabu-abuan dengan sedikit kemerahan, mengelupas dalam keping-keping kecil
·         Daun berbentuk jorong, 6–8 × 2–3 cm, meruncing ke arah ujung yang membundar. Runjung serbuk sari masak 4–6 × 1,2–1,4 cm; runjung biji masak berbentuk bulat telur, 9–10,5 × 7,5–9,5 cm
·         Damar tumbuh secara alami di hutan hujan dataran rendah sampai ketinggian sekitar 1.200 m. Namun di Jawa, tumbuhan ini terutama ditanam di pegunungan

Ø  Manfaat :
·         Damar teristimewa ditanam untuk diambil resinnya, yang diolah menjadi kopal. Resin ini adalah getah yang keluar tatkala kulit (pepagan) atau kayu damar dilukai. Getah akan mengalir keluar dan membeku setelah kenaudara beberapa waktu lamanya. Lama-kelamaan getah ini akan mengeras dan dapat dipanen; yang dikenal sebagai kopal sadapan. Getah juga diperoleh dari deposit damar yang terbentuk dari luka-luka alami, di atas atau di bawah tanah; jenis yang ini disebut kopal galian.
·         Kayu damar berwarna keputih-putihan, tidak awet, dan tidak seberapa kuat. Di Bogor dan di Sulawesi Utara, kayu ini hanya dimanfaatkan sebagai papan yang digunakan di bawah atap. Kerapatan kayunya berkisar antara 380–660 kg/m³. Kayu damar diperdagangkan di Indonesia dengan nama kayu agatis
·         Pohon damar juga disukai sebagai tumbuhan peneduh taman dan tepi jalan (misalnya di sepanjang Jalan Dago, Bandung). Tajuknya tegak meninggi dengan percabangan yang tidak terlalu lebar.

ü  Usnea lobata
Sistematika
Kingdom       : plantae
Devis            : thalophyta
Kelas            : magnoliopsida
Ordo             : lichenales
Family          : lichenenes
Genus          :   Usnea
Spesies       : Usnea lobata

Ø  Deskripsi
·         Banyak terdapat di daerah dataran tinggi
·         Tergolong dari suku lichen
·         Memiliki warna hijau pada karena memiliki pigmen klorofil.
Ø  Manfaat :
·         Tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai tumbuhan hiasan.
·         Andaliman
Sistematika
Kingdom       : plantae
Devisio          : magniliophyta
Kelas            : magnoliopsida
Ordo             : sapindales
Family          : rutaceae
Genus          :  Zanthoxylum

Spesies       : Zanthoxylum acanthopodium


·         Deskripsi :
·         Hanbitusnya perdu .
·         Tumbuhan yang hidup di daerah dataran tinggi
·         Buahnya memiliki kandungan metabolit sekunder,dan mengandung minyak atsiri.
·         Andaliman adalah bumbu masak khas Asia yang berasal dari kulit luar buah beberapa jenis tumbuhan anggota marga Zanthoxylum (suku jeruk-jerukan, Rutaceae). Bumbu ini di Indonesia hanya dikenal untuk masakan Batak, sehingga dikenal orang luar daerah ini sebagai "merica batak". Masakan khas Batak seperti arsik dan saksangmemerlukan andaliman sebagai bumbu yang tak tergantikan. Andaliman memiliki aroma jeruk yang lembut namun "menggigit" sehingga menimbulkan sensasi kelu atau mati rasa di lidah.
·         Rasa kelu di lidah ini disebabkan adanya kandungan hydroxy-alpha-sanshool pada rempah tersebut.
·         Manfaat :
·         Digunakan sebagai bahan penambah cita rasa makanan, karena memiliki rasa pedas, (masakan batak sering digunakan
ü  Eucalyptus alba
Sistematika
Kingdom       : plantae
Devisio          : magniliophyta
Kelas            : magnoliopsida
Ordo             : myrtales
Family          : myrtaaceae
Genus          :  Eucalipthus

Spesies       : Eucalipthus alba


Ø  Deskripsi :
·         Kayu putih merupakan pohon anggota suku jambu-jambuan (Myrtaceae) yang dimanfaatkan sebagai sumberminyak kayu putih (cajuput oil). Minyak diekstrak (biasanya disuling dengan uap) terutama dari daun dan rantingnya. Namanya diambil dari warna batangnya yang memang putih.
·         Tumbuhan ini tumbuh baik di Indonesia bagian timur dan Australia bagian utara, namun demikian dapat pula diusahakan di daerah-daerah lain yang memiliki musim kemarau yang jelas.
Minyak kayu putih mudah menguap. Pada hari yang panas orang yang berdekatan dengan pohon ini akan dapat membauinya dari jarak yang cukup jauh.Minyak kayu putih yang diambil dari penyulingan biasa dipakai sebagai minyak balur atau campuran minyak pengobatan lain (sep perti minyak telon) atau campuran parfum serta produk rumah tangga lain.
·         Habitus pohon , dan hidup secara endemic, pada dataran tinggi.


Ø  Manfaat :
·         . Minyak kayu putih adalah pewangi alami terbaik, yang membantu dalam penyembuhan infeksi kulit seperti luka, infeksi vagina, dan gangren. Minyak ini juga berperan sebagai antiseptik yang baik untuk tubuh.
·         sebagai pereda sakit kepala, oleskan minyak kayu putih di tangan lalu gosokkan di bagian kepala yang pusing, ini membantu meredakan sakit kepala. 
·         Memijat dengan minyak kayu putih dapat menghaluskan kulit dan menghilangkan tanda bekas melahirkan.

ü  Eucalyptus robusta
Sistematika

Kingdom       : plantae
Devisio          : magniliophyta
Kelas            : magnoliopsida
Ordo             : myrtales
Family          : myrtaaceae
Genus          :  Eucalipthus

Spesies       : Eucalipthus robusta

Ø  Deskripsi :
·         Habitus nya pohon, tergolong dari suku myrtaceae
·         Kulit batangnya mengelupas.
·         Tumbuhan ini tumbuh baik di Indonesia bagian timur dan Australia bagian utara, namun demikian dapat pula diusahakan di daerah-daerah lain yang memiliki musim kemarau yang jelas.
Minyak kayu putih mudah menguap. Pada hari yang panas orang yang berdekatan dengan pohon ini akan dapat membauinya dari jarak yang cukup jauh.Minyak kayu putih yang diambil dari penyulingan biasa dipakai sebagai minyak balur atau campuran minyak pengobatan lain (sep perti minyak telon) atau campuran parfum serta produk rumah tangga lain.
Ø  Manfaat :
·         Kayu nya dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.
·         Daunnya dapat dipakai sebagai bahan obat.

G.    KESIMPULAN

§  Tumbuhan yang ditemukan lebih dominan adalah Pinus.
§  Pada pinus merkusii, Daun berbentuk jarum dalam berkas terdiri dari 2 daun.
§  Pada Pinus pentaphylla, Daun berbentuk jarum dalam berkas terdiri dari 5 daun, oleh karna terdiri dari 5 daun ( 5= Penta ), maka pinus disebut Pinus pentaphylla.
§  Yang menyebabkan perbedaan warna dari  masing-masing Nephenthes adalah karna  PH tanah. Karna semakin rendah PH tanah warna semakin mencolok.
§  Pada Nephenthes semakin besar serangga yang masuk, maka semakin lama proses pencernaannya.
§  Serangga yang masuk, digunakan Nephenthes untuk mendapatkan Nitrogen,
§  Pada hutan aek nauli, di dapati adanay tiga jenis dari pinus, yakni : Pinus merkusii, Pinus pentaphylla, dan pinus oocarpa.
§  Pada pinus oocarpa,bentuk strobilusnya cendrung lebih kecil dan bebrbentuk seperti  bulat telur





DAFTAR PUSAKA

Oemarjati Boen S., Ernawati Kaseng dan Adnan.2007.Biologi.Jakarta:Widya
         Utama.
Prawirohartono Slamet dan Sri Hidayati.2007.Sains Biologi 1.Jakarta:Bumi Aksara.
Setjo, Susetyoadi dkk. 2004. Anatomi Tumbuhan, Malang : Universitas Negeri Malang
Sumadi issirep, pudjoarinto Agus, 1992. Struktur Dan Perkembangan Tumbuhan, Yogyakarta :
            Universitas Gajah Mada
Tjitro Soepomo, Gembong. 2005. Morfologi Tumbuhan, Yogyakarta : Gajah Mada University


Tidak ada komentar:

Posting Komentar