A. JUDUL : SISTEMATIKA TUMBUHAN TINGGI
B. TUJUAN :
1. Mengenal
Berbagai Jenis Tumbuhan Tingkat Tinggi Di Arboretum Kampus Aeknauli.
2. Mengetahui
cirri-ciri umum tumbuhan tingkat tinggi di kawasan aek nauli.
3. Mengoleksi
organ dari tumbuhan yang tidak dikenal ,untuk diidentifikasi jenis tumbuhannya.
4. Mengamati
dan mengklasifikasikan tumbuhan tingkat tinggi.
5. Mengetahui
manfaat dan peranan dari tumbuhan, serta melihat morfologi nya.
C. TINJAUAN
TEORITIS
Di dunia ini terdapat lebih dari 280.000 spesies tumbuhan, belum termasuk
sekitar 100.000 spesies jamur, yang kesemuanya telah diidentifikasi dan telah
diberi nama sesuai dengan peraturan yang berlaku. Ada pendapat yang
mengelompokan kedalam tumbuhan karena kemiripannya dan ada juga yang
mengelompokkannya tersendiri karena jamur tidak berklorofil (Campbell dan
Reece, 2002). Dari keseluruhan tumbuhan yang tersebar di muka bumi, sekitar 10%
diantaranya berada di Indonesia. Tumbuhan yang tingkat perkembangannya lebih
tinggi, yaitu tumbuhan tingkat tinggi (Phanerogamae).
Manusia telah memanfaatkan tumbuhan sebagai tanaman
sumber bahan makanan (tanaman pangan, tanaman perkebunan, tanaman sayuran, dan
tanaman buah-buahan), sumber bahan obat, sumber bahan rempah/bumbu, sumber
tanaman hias, sumber bahan kerajinan/industri/, sumber bahan sandang, dan
sumber bahan papan. Agar spesies tumbuhan tersebut dapat dikenali karena
kaitannya dengan peranannya dalam bidang produksi tanaman secara efektif dan
produktif, maka perlu dikaji pengetahuan tentang klasifikasi tumbuhan, sehingga
semua tumbuhan dapat dikelompokkan secara taksonomis berdasarkan ciri-ciri yang
spesifik.
(Prawirohartono.2007).
Pada dasarnya tumbuhan tersusun atas tiga organ pokok,
yakni akar (radiks), batang (caulis), dan daun (folium).
Tumbuhan yang mempunyai tiga organ pokok tersebut digolongkan sebagai
tumbuhan cormofita. Sedangkan bagian lain dari tumbuhan dianggap
sebagai turunan (derivat) dari salah satu atau dua bagian pokok tersebut
yang telah mengalami perubahan bentuk, sifat, dan fungsi.
1. Akar (Radiks)
Akar merupakan bagian bawah sumbu tumbuhan dan biasanya
tumbuh di dalam tanah (namun ada pula yang di udara misalnya pada anggrek
epifit), dengan arah tumbuh ke pusat bumi atau menuju ke air dan meninggalkan
cahaya. Berbeda dengan batang, maka akar tidak berbuku, tidak beruas, dan tidak
mendukung daun atau bagian-bagian lainnya. Akar tumbuh terus pada ujungnya,
bentuknya sering kali meruncing dan warnanya biasanya keputihan atau
kekuningan.
Akar dengan percabangan berfungsi untuk memperkuat
berdirinya tumbuhan, menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam
air tadi dari dalam tanah.
Bentuk dan struktur akar sangat beragam. Keanekaragaman
akar ini bertalian dengan fungsinya, misalnya sebagai akar nafas, sebagai akar
penyimpan cadangan makanan, sebagai akar pelekat, sebagai akar penghisab,
sebagai akar penopang, dan sebagainya.
Pada umumnya akar dapat dibedakan bagian-bagian berikut.
a. Leher akar
atau pangkal akar
b. Ujung akar
c. Batang akar
d. Akar lateral
e. Serabut akar
f. Rambut-rambut
akar
g. Tudung akar
Sebagai sumbu tumbuhan di dalam tanah, seperti halnya
batang (sumbu di atas tanah), akar akan tumbuh memanjang secara terus-menerus
sebagai akibat pertumbuhan ujungnya.
Pada tumbuhan ada dua macam sistem perakaran, yaitu:
1) Sistem perakaran
tunggang
Terjadi bila akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok
yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok kemudian
disebut akar tunggang. Umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil dan tumbuhan biji
telanjang.
2) Sistem perakaran
serabut
Terjadi bila akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya
mati atau kemudian disusul oleh perkembangannya sejumlah akar yang kurang lebih
sama besar dan semuanya berasal dari pangkal batang. Akar-akar ini karena bukan
berasal dari calon akar yang asli disebut akar linear, bentuknya seperti
serabut, oleh karena itu disebut akar serabut. Umumnya terdapat pada tumbuhan
yang tergolong monokotil.
Akar dapat pula berubah bentuk karena fungsinya berbeda
dengan fungsi asal. Hal ini dapat disebabkan oleh karena penyesuaian cara
hidupnya dengan keadaan-keadaan tertentu. Pada berbagai jenis tumbuhan kita
dapati akar-akar yang mempunyai tugas khusus, misalnya:
Akar udara atau akar gantung misalnya pada Beringin (Ficus
Benjamin L.), akar penggerak atau penghisap misalnya pada Benalu (Loranthus),
akar pelekat misalnya pada Lada (Piper Nigrum L.), akar pembelit
misalnya pada Panili (Avecennia), akar tunjang misalnya pada pohon
Pandang (Pandanus Tectorius Sol., dan Rhizphora Apiculata L.), akar
lutut misalnya pada pohon Tancong (Bruguiera Parviflora W.et A), akar
banir misalnya pada pohon Sukun (Artocarpus Communis G. Forst), dan
pohon Kenari (Canarium Commune L.).
(Sumadi issirep, pudjoarinto Agus, 1992).
2. Batang (Caulis)
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting
dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tumbuhan, batang dapat
disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Batang sebagian besar terletak di atas
tanah.
Batang merupakan bagian sistem pucuk yang tumbuh di atas
tanah. Sistem pucuk yang khas terdiri dari sebuah batang utama yang menyangga
daun, batang, dan kadang-kadang bunga. Istilah pucuk di sini adalah istilah
kolektif bagi batang dan perdaunan.
Batang selalu berujung pada kuncup yang tersusun atas
sejumlah daun kecil yang mengelilingi dan menyelubungi bagian pusat kuncup itu
dan yang disebut ujung batang. Batang pada umumnya berbentuk panjang, bulat
seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain. Pada tumbuhan berkeping
biji dua, batang yang di bagian bawahnya lebih besar dan ke ujung makin
mengecil, dan dapat mempunyai percabangan atau tidak. Tumbuhan berkeping biji
tunggal sebaliknya mempunyai batang yang dari pangkal ujung boleh dikatakan
tidak ada perbedaan besarnya dan hanya pada beberapa golongan saja yang
pangkalnya tampak membesar tetapi selanjutnya ke atas sama, seperti terlihat
pada bermacam-macam palma (palmae)
Berdasarkan panjang pendeknya batang dibedakan batang
yang amat pendek dan batang yang panjang (jelas sekali berbatang). Tumbuhan
yang mempunyai batang sangat pendek, semua daun-daunnya seakan-akan keluar dari
bagian atas akarnya dan tersusun sangat rapat satu sama lain merupakan suatu
roset (misalnya seperti pada tanaman lobak atau sawi).
3. Daun (Folium)
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari
batang, umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi
dan cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi
tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof
obligat, ia harus memasak kebutuhan energinya sendiri melalui konversi cahaya
menjadi kimia.
Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa
helaian, bisa tipis atau tebal. Gambaran-gambaran dimensi daun digunakan
sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat dengan
variasi cuping menjadi atau menjadi elips memanjang.
Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang.
Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada
kaktus) dan berakibat daun kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetis.
Daun tumbuhan sekulen/xerofit juga dapat mengalami peralihan fungsi menjadi
organ penyimpan air.
Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil
pada daun. Klorofil adalah semua pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang
gelombang cahaya yang energinya diambil dalam fotosintetis. Sebenarnya daun
juga memiliki pigmen lain, misalnya koroten (jingga), xantofil (kuning),
antosianin (merah, biru, atau ungu tergantung derajat keasaman). Daun tua
kehilangan klorofil sehingga warnanya berubah menjadi kuning atau merah (dapat
dilihat pada daun yang gugur).
Fungsi
daun
Tempat
terjadinya fotosintesis.
Pada tumbuhan dikotil, terjadi fotosintesis di jaringan
parenkim palisade/tumbuhan monokotil terjadi pada jaringan spons.
Sebagai
organ pernafasan.
Di daun terdapat stomata yang berfungsi sebagai organ
respirasi.
Tempat
terjadinya transpirasi.
Tempat
terjadinya gutasi.
Alat
perkembangbiakan vegetatif (pada tanaman cocor bebek, melalui tunas daun).
Anatomi daun
Epidermis
terbagi atas epidermis atas dan bawah. Berfungsi melindungi jaringan di
bawahnya.
Jaringan
palisade atau jaringan tiang adalah yang berfungsi sebagai tempat terjadinya
fotosintesis.
Jaringan
spons/bunga karang yang berongga. Jaringan ini berfungsi sebagai tempat
menyimpan cadangan makanan.
Berkas
pembuluh angkut yang terdiri dari xilem atau pembuluh kayu dan floem atau
pembuluh tapis.
Stoma
(jamak stomata) berfungsi sebagai organ respirasi.
(Tjitro Soepomo, Gembong. 2005).
1) Daun tunggal
Daun tunggal adalah daun yang hanya mempunyai satu helai
daun. Bilamana terdapat lebih dari satu helai daun disebut daun majemuk. Daun
yang lengkap mempunyai bagian-bagian pelepah daun, tangkai daun, dan helaian
daun, sedangkan daun yang tidak lengkap bila tidak mempunyai satu atau dua
bagian tersebut.
a. Pelepah/upih
daun
Merupakan bagian daun yang melekat atau memeluk batang,
juga mempunyai fungsi sebagai pelindung kuncup yang masih muda (misalnya pada
tumbuhan tebu) dan memberi kekuatan pada batang tanaman (misalnya pada pisang).
b. Tangkai
daun
Merupakan bagian daun yang mendukung helaian dan
berfungsi untuk menempatkan helaian daun pada posisi sedemikian rupa sehingga
dapat memperoleh cahaya matahari sebanyak-banyaknya.
c. Helaian
daun
Merupakan bagian daun yang terpenting dan lekas menarik
perhatian, maka suatu sifat yang sesungguhnya hanya berlaku untuk helaiannya,
disebut sebagai sifat daunnya.
Ujung dan pangkal daun
Bentuk daun yang sering dijumpai pada tumbuhan antara
lain runcing, meruncing, tumpul, membulat, rompang, terbelah, dan berduri. Apa
yang diuraikan pada ujung daun dapat pula diberlakukan untuk pangkal daun.
Selain itu ada pula kalanya, bahwa kedua tepi daun di kanan kiri pangkal daun
bertemu dan berlekatan satu sama lain.
Susunan tulang daun dan tepi daun
Berdasarkan susunan tulangnya, susunan tulang dan daun
dibedakan menjadi tulang menyirip, menjari, melengkung, dan sejajar. Tulang
daun berfungsi untuk memberi kekuatan pada daun sebagai jalan untuk mengangkut
zat-zat makanan.
Tepi daun dibedakan menjadi tepi daun yang rata dan yang
bertoreh (bersinus). Tepi daun bertoreh ada yang torehannya dangkal dan ada
yang torehannya dalam. Toreh-toreh yang besar dan dalam akan mempengaruhi
bentuk daun, sehingga bentuk asli tidak nampak lagi. Toreh yang dalam biasanya
terdapat di antara tulang-tulang dan yang besar, adakalanya di antara toreh-toreh
yang besar itu dapat bertoreh lagi. (Setjo, Susetyoadi dkk. 2004).
2) Daun majemuk
Daun majemuk adalah daun yang mempunyai tangkai yang
bercabang-cabang dan baru pada cabang tangkai ini terdapat helaian daunnya,
sehingga pada satu tangkai terdapat lebih dari satu helaian daun.
Pada daun majemuk dapat dibedakan bagian-bagian ibu
tangkai daun, tangkai anak daun, dan anak daun. Bagian ibu tangkai daun di atas
anak daun terendah disebut rakis. Pada daun majemuk bertingkat lebih tinggi di
temukan rakis sekunder, rakis tersier, dan seterusnya. Tergantung jenis
tumbuhannya, pada daun majemuk ditemukan pelepah daun (misal, pada daun
pinang).
4. Bunga
Bunga merupakan alat reproduksi angiospermae. Bunga
dibentuk oleh meristem ujung khusus yang berkembang dari ujung pucuk vegetatif
setelah dirangsang oleh faktor-faktor internal dan eksternal untuk keperluan
itu.
Bunga yang mempunyai organ kelopak, mahkota, stamen, dan
putik disebut bunga lengkap. Namun kebanyakan bunga mempunyai struktur tidak
lengkap, misalnya tidak mempunyai salah satu alat kelamin atau keduanya. Bila
hanya memiliki alat kelamin jantan saja disebut bunga jantan, dan sebaliknya
bila hanya memiliki putik saja disebut bunga betina. Bila kedua macam bunga
uniseksual itu terdapat pada satu tumbuhan maka disebut berumah satu bila
terpisah disebut berumah dua. Tumbuhan yang mempunyai bunga sempurna
(biseksualis), bunga jantan dan bunga betina disebut poligam.
Sistem organ reproduktif berbeda dengan sistem pucuk
vegetatif, karena bunga tidak mempunyai kuncup pada ketiak organ-organnya,
bukunya pendek sehingga jarak vertikal antara organnya sangat pendek, dan
pertumbuhannya terbatas. Jumlah bunga pada suatu tumbuhan ada yang berbunga
tunggal (misalnya Zephyranthus rosea Lindl) dan ada yang berbunga banyak.
Menurut letaknya, bunga ada yang di ujung cabang atau ada yang di ketiak daun.
Bunga yang jumlahnya banyak pada suatu tumbuhan dapat terpencar terpisah-pisah
atau berkumpul membentuk rangkaian dengan susunan yang beraneka ragam, yang
disebut bunga majemuk (infloresensi).
(Oemarjati Boen S., Ernawati Kaseng dan Adnan.2007).
D. ALAT
DAN BAHAN
ALAT
NO
|
NAMA
ALAT
|
JUMLAH
|
1
|
Botol
sampel
|
5
buah
|
2
|
plastik
|
5
buah
|
BAHAN
NO
|
NAMA
BAHAN
|
JUMLAH
|
1
|
Koleksi
tumbuhan di arboretum aeknauli
|
Sesuai
pengamatan
|
2
|
Alcohol
70%
|
secukupnya
|
E. PROSEDUR
KERJA
1. Mengamati
tumbuhan tumbuhan yang ada di arboretum kampus aeknauli .
2. Menentukan
nama nasional tumbuhan , nama daerah , dan nama ilmiah dari tumbuhan yang ada
di arboretum kampus aeknauli.
3. Deskripsikan
masing masing jenis tumbuhan yang ada di arboretum kampus aek nauli.
4. Buatlah
herbarium untuk suatu jenis tumbuhan dengan memberikan table berupa sistematika
dari tumbuhan tersebut, deskripsinya,tempat lokasi,tanggal pengoleksian dan
koleksinya.
F. PEMBAHASAN
Hasil
pengamatan .
Tumbuhan
tumbuhan tingkat tinggi yang kelompok kami amati antara lain:
ü Pacing (Costus specious)
|
Sistematika
Kingdom : plantae
Devisio : magnoliophyta
Kelas : liliopsida
Ordo : zingiberale
Family : zingiberaceae
Genus : Costus
Spesies : Costus
spesious
|
Ø Deskripsi :
·
Tanaman herba tegak yang termasuk suku jahe-jahean.
·
Batang Pacing berwarna kuning kecoklatan.
·
Daun berwarna hijau, tunggal, tangkai daun pendek
memeluk batang.
·
Helain daun berbentuk lanset dengan panjang 9-35 cm,
lebar 3-10 cm,ujung meruncing, di bagian bawah daun terdapat rambut-rambut
halus.
·
Bunga Pacing duduk dalam bentuk bulir, besar, berwarna
putih. Buah Pacing berupa buah kotak berbentuk telur yang memiliki banyak biji,
berwarna merah dengan ukuran 1,5-3 cm.
·
Tanaman ini memiliki akar rimpang dan digunakan
sebagai obat termasuk di negara India dan Malaysia.
·
Perbanyakan tanaman Pacing ini dapat dilakukan dengan
biji atau rimpang.
Ø Manfaat :
·
Mengobati Bengkak pada sakit ginjal (Nephritic
edema), perut busung (ascites), infeksi saluran kencing (tractus
urinarius), nyeri buang air kemih (dysuria).
·
Mengobati Pengerutan hati (cirrhosis).Batuk
rejan (pertusis).
·
Mencegah kehamilan (kontrasepsi).
·
Mengobati Bisul, abses.
ü Pinus
merkusii (pinus)
|
Sistematika
Kingdom : plantae
Devisio : magnoliophyta
Kelas : magnoliopsida
Ordo : pinales
Family : pinaceae
Genus : Pinus
Spesies : Pinus
merkusii
|
Ø Deskripsi :
·
Habitus : Tanaman pinus (Pinus merkusii) berperawakan pohon dengan ketinggian 1-40 meter.
·
Akar : Sistem
perekaran dari Pinus merkusii berupa
akar tunggang (radix primaria)
·
Batang : Batang
pada Pinus merkusii berupa batang
berkayu berbentuk bulat (teres) dengan permukaan batang beralur (sulcatus).
Arah tumbuh tegak lurus (erectus) dengan percabangan monopodial.
·
Daun : Daun
berbentuk jarum dalam berkas terdiri dari 2 daun, pada pangkal berkas
dikelilingi oleh sarung sisik berupa selaput tipis. Duduk daun tersebar (folia
sparsa)
·
Bunga : Bunga
pada Pinus merkusii berkelamin satu
(uniseksualis) berumah satu (monoecus). Bunga jantan dan betina dalam satu
tunas. Bunga jantan berbentuk strobilus (silindris). Strobilus betina berbentuk
kerucut, tumbuh di ujung dahan. Ujungnya runcing, bersisik dan biasanya
berwarna coklat. Pada tiap bakal bijinya terdapat dua sayap.
·
Biji : Biji
pada Pinus merkusii terletak pada
dasar setiap sisik buah, setiap sisik menghasilkan dua biji, bulat telur dan
pipih serta bersayap. Sayap melekat pada biji.
Ø Manfaat :
·
Sebagai tanaman hias.
·
Memperkuat tenaga,menghilangkan
keletihan.
·
Melindungi jantung, mencegah
penyakit pembuluh darah jantung
·
Meningkatkan imunitas tubuh,
mencegah berbagai penyakit menular dan tumor
·
Memperkuat fungsi pencernaan, menambah
napsu makan.
·
Meningkatkan pertumbuhan anak-anak
yang sehat.
ü Nepenthes
tobaica (Kantong semar)
|
Sistematika
Kingdom : plantae
Devisio : magnoliophyta
Kelas : magnoliopsida
Ordo : caryophyllales
Family : nepenthaceae
Genus : Nepenthes
Spesies : Nephenthes
tobaica
|
Ø Deskripsi :
·
Tumbuhan ini dapat mencapai tinggi 15-20 m dengan cara
memanjat tanaman lainnya, walaupun ada beberapa spesies yang tidak memanjat.
·
Pada ujung daun terdapat sulur yang dapat termodifikasi membentuk
kantong, yaitu alat perangkap yang
digunakan untuk memakan mangsanya (misalnya serangga, pacet, anak kodok).
·
sewaktu daun masih muda, Kantong
pemangsa pada Nepenthes tertutup. Lantas, membuka ketika sudah
dewasa. Namun bukan berarti kantung flora karnivora ini menutup sewaktu masih
muda saja. Ia menutup diri ketika sedang mengganyang mangsa. Tujuannya supaya
proses pencernaan berjalan lancar dan tidak diganggu kawanan musuh yang siap
merebut makanan yang sudah ia peroleh
·
Bibir lubang kantung dilengkapi dengan alat
penipu.
·
Warna bibir Kantong Semar yang merona
serta beraroma manis.
·
Kastuba
(Euphorbia pulcherrima)
|
Sistematika
Kingdom : plantae
Devisio : magnoliophyta
Kelas : magnoliopsida
Ordo : euforbiales
Family : euforbiaceae
Genus : Euforbia
Spesies : Euforbia
pulcherrima
|
Ø Deskripsi :
·
Daun berbentuk daun oval, berwarna hijau
tua, panjang sekitar 7-16 cm.
·
Bunga yang disebut cyathia bergerombol
di ujung batang tersusun dalam rangkaian dan tidak mempunyai daun mahkota,
tapi di bawahnya terdapat daun bagian atas (disebut braktea)
yang berwarna merah tua, merah jambu, dan putih.
·
Daun tanaman bagian atas yang berwarna
menarik inilah yang sering disangka sebagai bunga.
·
Tanaman perlu diletakkan di tempat gelap dalam
jangka waktu lama agar mau berbunga.
Ø Manfaat :
·
Sebagai tanaman hias.
ü Piper cubeba
/kemukus
|
Sistematika
Kingdom : plantae
Devisio : magnoliophyta
Kelas : magnoliopsida
Ordo : piperalles
Family : pinaceae
Genus : piper
Spesies : piper
cubeba
|
Ø Deskripsi :
·
Akar : Berakar
serabut , kuning kecoklatan.
·
Bunga :
Majemuk,bentuk bulir, panjang 3 – 10 cm.
·
Bunga kemukus sering disebut rinu.berbentuk
bulir, yang biasanya “bersila” berhadap-hadapan dengan daun yang muncul pada
buku daerah pucuk cabang.
·
Buah yang akan tumbuh dari bulir itu berupa buah buni
yang bertangkai.
·
Batang :
Berbuku-buku.
·
Daun : Daun
berbentuk bulat telur , dengan ujung runcing , mirip daun sirih dan berwarna
hijau gelap.
·
Pada pangkal buku juga bisa keluar tunas cabang yang
baru , atau bunganya yang kelak menjadi buah.
·
Kemukus sering dijual dalam bentuk buah
kering yang masih memiliki tangkai, sehingga sering disebut sebagai merica
berekor (tailed pepper).
·
Biji kemukus berwarna putih, keras dan
berminyak.
Ø Manfaat :
·
Buah kemukus kering digunakan sebagai
bumbu rempah dalam masakan, terutama masakan Indonesia.
·
Sebagai bahan farmakope dan sumber
minyak atsiri (oleum cubebae).
·
Buah Piper cubeba berkhasiat sebagai obat sesak
nafas .
·
penghangat badan dan penghilang bau mulut.
ü Pinus
pentaphylla
|
Sistematika
Kingdom : plantae
Devisio : magnoliophyta
Kelas : magnoliopsida
Ordo : pinales
Family : pinaceae
Genus : Pinus
Spesies : Pinus
pentaphylla
|
Ø Deskripsi :
·
Habitus : Tanaman pinus (Pinus merkusii) berperawakan pohon dengan ketinggian 1-40 meter.
·
Akar : Sistem
perekaran dari Pinus merkusii berupa
akar tunggang (radix primaria)
·
Batang : Batang
berupa batang berkayu berbentuk bulat (teres) dengan permukaan batang beralur
(sulcatus).
·
Arah tumbuh tegak lurus (erectus) dengan percabangan
monopodial.
·
Daun : Daun
berbentuk jarum dalam berkas terdiri dari 5 daun, pada pangkal berkas
dikelilingi oleh sarung sisik berupa selaput tipis. Duduk daun tersebar (folia
sparsa)
·
Bunga : Bunga
pada Pinus merkusii berkelamin satu
(uniseksualis) berumah satu (monoecus). Bunga jantan dan betina dalam satu
tunas. Bunga jantan berbentuk strobilus (silindris). Strobilus betina berbentuk
kerucut, tumbuh di ujung dahan. Ujungnya runcing, bersisik dan biasanya
berwarna coklat. Pada tiap bakal bijinya terdapat dua sayap.
·
Biji : Biji
pada Pinus merkusii terletak pada
dasar setiap sisik buah, setiap sisik menghasilkan dua biji, bulat telur dan
pipih serta bersayap. Sayap melekat pada biji.
Ø Manfaat :
·
Sebagai tanaman hias.
·
Memperkuat tenaga,menghilangkan
keletihan.
·
Melindungi jantung, mencegah
penyakit pembuluh darah jantung
·
Meningkatkan imunitas tubuh,
mencegah berbagai penyakit menular dan tumor
·
Memperkuat fungsi pencernaan,
menambah napsu makan.
·
Meningkatkan pertumbuhan anak-anak
yang sehat.
ü Harimonting/ Rhodomyrtus tomentosa
|
Sistematika
Kingdom : plantae
Devisio : magnoliophyta
Kelas : magnoliopsida
Ordo : myrtales
Family : myrtaceae
Genus : Rhodomyrtus
Spesies : Rhodomyrtus
tomentosa
|
Ø Deskripsi :
- kulit batang mengelupas
- Serbuk sari tak berhingga
- kelopak dan putik persisten (tidak gugur)
- Tumbuhan perdu
- letak daun berhadapan dan bersilang
- Rumus daun = ½
Ø Manfaat
:
·
Sebagai bahan makanan.
·
Sebagai pencahar dan dijadikan sebagai obat peluruh
haid.
·
Di daerah simalungun khususnya, Rhodomyrtus
tomentosa ini, digunakan sebagai bahan pewarna ulos (kain khas batak).
ü Tanaman Anggrek Tanah/ Spathoglottis plicata
|
Sistematika
Kingdom : plantae
Devisio : magnoliophyta
Kelas : magnoliopsida
Ordo : orchidales
Family : orchidaceae
Genus : Spathoglottis
Spesies : Spathoglottis plicata
|
·
Diskripsi
:
·
Tumbuhan
anggrek merupakan tumbuhan semak, semusim, tingginnya ± 60 cm. Tumbuh
tegak, bulat, lunak, berbulu, batang di dalam tanah, membentuk umbi, hijau
·
Daunnya
tunggal, lonjong, berseling, panjang 5-8 cm, lebar 0,5-1 cm, tepi rata,
ujung runcing, pangkal tumpul, pertulangan menyirip, hijau
·
Bunga
majemuk, bentuk tandan, di ujung batang, tangkai silindris, panjang
± 40 cm, hijau, benang sari bentuk khas, kuning berbintik coklat, serbuk
sari kuning, putik bertangkai pendek, coklat, mahkota lonjong, halus,
jumlah lima, ungu.
·
Buah
kotak, lonjong, panjang + 5 cm, kuning pucat. Biji bulat, kecil, putih
kehitaman. Akar serabut, coklat keputih-putihan.
·
Manfaat :
·
Khasiat Umbi Tanaman Anggrek Tanah (Spathoglottis plicata)
berkhaiat sebagai obat radang telinga. Untuk
obat radang telinga dipakai umbi
segar Spathoglottis plicata atau Umbi Anggrek Tanah,
dicuci lalu ditumbuk hingga lumat dan peras. Hasil perasan diteteskan pada
telinga yang sakit.
·
Sebagai
bahan obat.(kandungan kimianya).
ü kemenyan
/ Styrax benzoin Dryand
|
sistematika
Kingdom : plantae
Devisio : magnoliophyta
Kelas : magnoliopsida
Ordo : Ebenales
Family : styracaceae
Genus : Styrax
Spesies : Styrax
benzoin Dryand
|
Ø deskripsi
:
·
Habitat:
Pohon kemenyan tingginya mencapai 18 m, dengan diameter 35 cm,mengandung getah
yang berbau harum. Jenis ini dapat tumbuh di hutan teduh dan hutan basah, pada
ketinggian 200-1400 m dpl.Penyebarannya meliputi Sumatera dan Jawa.
·
Batang:
Tegak, bulat, berkayu, halus, percabangan simpodial, warnanya coklat muda.
·
Daun:
Tunggal, lonjong, berseling, tersebar, panjang 4-8 cm, lebar 2-5 cm, tepi rata,
ujung meruncing, pangkal runcing, pertulangan menyirip, hijau, tangkai bulat,
panjang 0,5-1,5 cm, hijau pucat.
·
Daun:
Tunggal, lonjong, berseling, tersebar, panjang 4-8 cm, lebar 2-5 cm, tepi rata,
ujung meruncing, pangkal runcing, pertulangan menyirip, hijau, tangkai bulat,
panjang 0,5-1,5 cm, hijau pucat.
·
Bunga:
Majemuk, lonjong, di ketiak daun dan ujung batang, tangkai bulat, hijau,
kelopak bentuk mangkok, berbulu, hijau, benang sari putih, putik silindris,
putih, mahkota bertaju lima, bentuk lonceng, putih.
·
Buah:
Lonjong, masih muda hijau setelah tua coklat.
Biji: Bulat, diameter ± 1,2 cm, coklat
Biji: Bulat, diameter ± 1,2 cm, coklat
Ø Manfaat
·
Kemenyan dimanfaatkan getahnya. Cara
menyadap getah Kemenyan mirip dengan menyadap getah pohon karet atau getah
pohon pinus. Getah dihasilkan dari pemotongan pada kulit pohon. Getah mengeras
dikumpulkan dan digunakan sebagai kemenyan dan mur.
Kulit batang kemenyan berkhasiat sebagai obat penenang.
Kulit batang kemenyan berkhasiat sebagai obat penenang.
·
Untuk obat penenang dipakai + 3 gram
kulit batang kemenyan, dicuci lalu ditumbuk halus, diseduh dengan 1 gelas air
matang panas, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.
ü KAYU MANIS
|
Sistematika
kingdom : plantae
Divisi : magnoliophyta
kelas : magnoliopsida
Ordo : laurales
Family : lauraceae
Genus : Cinnamomum
spesies : Cinnamomum burmannii
|
Ø
Diskripsi
·
tanaman : Tanaman herbal kayu
manis ini, ketinggiannya bisa mencapai 15 m, dan diameter batangnya
mencapai 30 cm. Tanaman ini bisa tumbuh didaerah antara 1000 hingga 1500 meter
diatas permukaan laut.
·
Kayu : Agak berat, tidak keras, Pejal,
struktur halus, dengan serat lurus.
·
Warna dan bau : kayu manis ini
berwarna merah muda coklat, dan berbau adhas.
·
Kulit : berwarna kelabu tua, berbau
tajam.
·
Daun : Berwarna merah atau hijau.
·
Kandungan Zat berkhasiat
tanaman kayu manis : Tanaman kayu manis ini
memiliki berbagai kandungan kimia yaitu minyak Pengobatan atsiri eugenol,
sinamaldehyde, tanin, kalsium oksalat, damar dan zat samak.
Ø
Manfaat :
·
Pengobatan diabetes melitus:.
Berbeda dengan obat-obatan yang lain cara kerja obat herbal kayu manis ini
adalah dengan cara mengoptimalkan atau optimalisasi fungsi organ tubuh yang
masih baik, sehingga ia akan memperbaiki fungsi dari organ pankreas ( karena
dalam hal ini /diabetes) yang bermasalah adalah organ pankreas.
·
Pengobatan asam urat : Ambil 1 ibu jari
kayu manis, 5 gram biji pala, 5 butir kapulaga, 5 butir cengkeh, 4 lembar dan
sosor bebek. Bersihkan terlebih dahulu bahan-bahan tersebut dengan dicuci.
Rebus dengan 600 ml air. Didihkan dan sisakan 300 ml. Saring dan
minumlah.
·
Pengobatan sakit maag. : Gunakan 10
gram kayu manis yang direbus dengan air 200 cc, dan sisakan 100 cc. Saring dan
minumlah selagi hangat.
·
Untuk obat sakit kepala
: ambil 10 gram kayu manis, 3 bitur cengkeh, 5 gram pala, 5 gram merica, 10
gram jahe. Semua bahan ditumbuk dan diseduh dengan air. Saring dan
m,inumlah secara teratur.
·
Obat perut kembung dan masuk angin
: Gunakan 5 gram kayu manis, 5 gram pulosari, 5 gram jahe, 5 gram pulosari dan
5 gram adas, serta 5 gram biji pala. Rebus semua bahan tambahkan gula aren
secukupmya. Rebus hingga mendidih dengan air 800 ml. Sisakan 450 ml. Minum
selagi hangat 150 ml, 3 x sehari.
·
Pengobatan diare : Gunakan 5 gram
kayu manis, 5 lembar daun jambu biji. Bersihkan terlebih daulu
dengan dicuci. Rebus dengan air 600 ml dan sisakan 300 ml.
Ø Tanaman Sambucus
|
Sistematika
Kingdom : plantae
Devis :magnoliophyta
Kelas :magnoliopsida
Genus
: Sambucus
Spesies : Sambucus caule arboreo
Ramose
floribusumbellatus nigro
|
Ø Deskripsi
:
·
Sambucus
(tua atau elderberry) adalah genus dari antara 5 dan 30
spesies semak atau pohon kecil di moschatel keluarga, Adoxaceae . Itu sebelumnya ditempatkan di honeysucklekeluarga, Caprifoliaceae ,
tetapi direklasifikasi karena bukti genetik. Dua
spesies yang merupakan herba .
·
Genus ini asli di beriklim
subtropis-to-daerah dari kedua belahan bumi utara dan belahan bumi selatan . Hal
ini lebih luas di belahan bumi utara, terjadinya belahan bumi selatan ini
dibatasi untuk bagian Australasia dan Amerika Selatan
·
daun yang menyirip dengan
5-9 selebaran (jarang 3 atau 11). Setiap
daun 5-30 cm (2,0-12 in) panjang, dan leaflet memiliki margin bergerigi. Mereka menanggung kelompok besar putih
atau berwarna krem kecil bunga di akhir
musim semi, ini diikuti oleh kelompok berry hitam, biru-hitam, atau merah kecil
(jarang kuning atau putih).
Ø
Manfaat :
·
Digunakan
sebagai untuk penelitian dan bahan obat obatan.
ü Begonia
|
Sistematika
Kingdom
: plantae
Devis :magnoliophyta
Kelas :magnoliopsida
Genus
: Begonia
Spesies
: Begonia sp
|
Ø
Deskripsi
·
Begonia adalah genus dalam tanaman berbunga keluarga Begoniaceae dan merupakanabadi . Satu-satunya
anggota lain dari keluarga Begoniaceae adalah Hillebrandia , genus dengan satu spesies di Kepulauan Hawaii , dan Symbegonia genus yang baru-baru ini termasuk
dalam Begonia. "Begonia" adalah nama umum
serta nama generik untuk semua anggota genus.
·
Dengan sekitar 1.500 spesies, Begonia adalah genus Angiosperm keenam
terbesar . [1]Spesies
yang terestrial (kadang-kadang epifit ) herbal atau
undershrubs dan terjadi di iklim lembab subtropis dan tropis,
·
. Dalam
sebagian besar spesies yang buah adalah
bersayap kapsul yang
mengandung biji menit banyak, meskipun baccate buah
juga dikenal. Para daun , yang sering
besar dan beragam ditandai atau beraneka ragam, biasanya asimetris (tidak
sama-sisi).
Ø
Manfaat :
·
begonia relatif erat
terkait dengan tanaman pangan seperti labu / labu , labu , mentimun , dan melon .
ü Andalas
|
Sistematika
Kingdom
: plantae
Devis : magnoliophyta
Kelas : magnoliopsida
Ordo :
Urticales
Family :
Moraceae
Genus
: Morus
Spesies
: Morus macroura
|
Ø Deskripsi
:
·
Pohon Andalas mempunyai tinggi sekitar
40 meter dengan diameter batang mencapai 1 meter.
·
Bentuk daun mirip daun murbai (Morus alba), seperti jantung namun permukaan daunnya
sedikit kasar karena berbulu. Bagian tepi daunnya bergerigi.
·
Tangkai daun maupun cabang Andalas
juga berbulu, bulu-bulu tersebut bisa menyebabkan gatal-gatal pada kulit yang
peka.
·
Buah Andalas pun mirip dengan buah
murbai. Buahnya berbentuk majemuk, menggerombol berwarna hijau jika masih muda
dan menjadi ungu kemerahan bila telah masak.
Ø Manfaat :
·
kayu Andalas sering
dimanfaatkan sebagai bahan bangunan untuk rumah baik sebagai tiang, balok
landasan rumah, papan dinding, maupun lantai. Selain itu kayunya juga kerap
kali dipergunakan untuk pembuatan perabot rumah tangga.
|
Sistematika
Kingdom
: plantae
Devis : magnoliophyta
Kelas : magnoliopsida
|
Ø Dekripsi :
·
Pohon yang
selalu hijau, berukuran sedang hingga besar, mencapai tinggi 47 m. Batang bulat
torak, gemangnya hingga 250 cm namun
biasanya jauh kurang dari itu; batang bebas cabang hingga sekitar 25 m.
·
Daun tersebar
dalam spiral, bertangkai sekitar 3mm;
helai daun lonjong hingga jorong lebar, 6–13 × 3–5 cm, pangkal bentuk baji dan
ujung runcing atau meruncing, dengan tepian bergerigi.
·
Bunga tunggal
di ketiak di ujung ranting, dengan dua daun pelindung, berbilangan-5; kelopak
menetap hingga menjadi buah; mahkota putih, saling melekat di pangkalnya.
·
benangsari banyak. Buah kotak hampir bulat, diameter 2–3 cm, membuka
dengan 5 katup; biji dikitari oleh sayap.
Ø Manfaat :
·
Puspa terutama
dihargai karena kayunya yang bermutu baik sebagai bahan ramuan rumah. Kayu ini
lebih cocok dipakai sebagai balok dan tiang-tiang rumah dan jembatan daripada
dibuat menjadi papan, karena papan kayu puspa cenderung bengkok atau melenting[1]. Kayu puspa
sebaiknya digunakan di bawah atap, misalnya sebagai tiang dan balok penyangga,
kusen-kusen pintu atau jendela, panil kayu, lantai rumah, perkakas dan
perabotan rumah, peralatan pertanian, ramuan
·
|
Sistematika
Kingdom
: plantae
Devis :magnoliophyta
Kelas :
Monokotil
Ordo : Arecales
Family : Arecaceae
Genus :
Calamus
Spesies : Calamus manau
|
Ø
Deskripsi :
·
Rotan manau (Calamus manan) secara umum memiliki warna batang
kuning lansat, dengan diameter batang berkisar 25 mm, panjang ruasnya 35 cm
dengan total panjang batang bila dewasa mencapai 40 meter.
·
Batang tumbuh dengan cara merambat di antara batang dan
ranting pohon. Batang tersebut tumbuh tunggal dan tidak berumpun.
·
Warna batang hijau tua dan kering menjadi kekuning-kuningan.
Daun Rotan Manau bertipe majemuk menyirip dengan panjang daun sekitar 4 m.
·
Duduk daun berhadapan. Daun berwarna hijau tua dan dilengkapi
dengan ujung daun yang memiliki sulur panjat. Tiap daun terdiri dari kurang
lebih 40 pasang anak daun.
·
Bentuk anak daun bervariasi dari bentuk lanset sampai bulat
telur dan lanset sunsang. Pelepah dan tangkai daunnya diselimuti duri yang
tajam dan rapat. Rotan Manau memiliki bunga yang tersusun dalam tandan
berbentuk malai.
·
Perbungaan tersebut berukuran panjang dan letaknya
menggantung. Selain itu, Rotan Manau memiliki buah yang tidak terlalu besar,
dengan panjang kurang lebih 3 cm, bersisik, dan berbentuk lonjong.
Ø
Manfaat :
·
Batang Rotan Manau yang besar, kuat dan kokoh dapat digunakan
dalam keperluan pembuatan rangka kursi, meja, tempat tidur, sofa, dan keperluan
rangka furniture lainnya. Selain itu, dapat digunakan sebagai bahan anyaman.
Rotan Manau merupakan bahan anyaman yang berkualitas tinggi .
ü Pohon dammar
|
Sistematika
Kingdom
: plantae
Family : araucariaceae
Genus :
Agathis
Spesies
: Agathis dammara
|
Ø Deskripsi
·
Pohon damar (Agathis
dammara (Lamb.) Rich.) adalah sejenis pohon anggota
tumbuhan runjung (Gymnospermae) yang
merupakan tumbuhan asli Indonesia. Damar
menyebar di Maluku, Sulawesi, hingga
ke Filipina (Palawan dan Samar). Di Jawa, tumbuhan ini
dibudidayakan untuk diambilgetah atau
hars-nya. Getah damar ini diolah untuk dijadikan kopal.
·
Pohon yang besar, tinggi hingga 65m [2]; berbatang
bulat silindris dengan diameter yang mencapai lebih dari 1,5 m. Pepagan luar
keabu-abuan dengan sedikit kemerahan, mengelupas dalam keping-keping kecil
·
Daun berbentuk
jorong, 6–8 × 2–3 cm, meruncing ke
arah ujung yang membundar. Runjung serbuk sari masak 4–6 × 1,2–1,4 cm; runjung
biji masak berbentuk bulat telur, 9–10,5 × 7,5–9,5 cm
·
Damar tumbuh secara alami di hutan hujan dataran rendah sampai
ketinggian sekitar 1.200 m. Namun di Jawa, tumbuhan ini terutama ditanam di
pegunungan
Ø
Manfaat
:
·
Damar teristimewa ditanam untuk diambil
resinnya, yang diolah menjadi kopal. Resin ini adalah getah yang keluar
tatkala kulit (pepagan) atau kayu damar dilukai. Getah akan mengalir keluar dan
membeku setelah kenaudara beberapa
waktu lamanya. Lama-kelamaan getah ini akan mengeras dan dapat dipanen; yang
dikenal sebagai kopal sadapan. Getah juga diperoleh dari deposit
damar yang terbentuk dari luka-luka alami, di atas atau di bawah tanah; jenis
yang ini disebut kopal galian.
·
Kayu damar berwarna keputih-putihan,
tidak awet, dan tidak seberapa kuat. Di Bogor dan
di Sulawesi
Utara, kayu ini hanya dimanfaatkan sebagai papan yang
digunakan di bawah atap. Kerapatan kayunya berkisar antara 380–660
kg/m³. Kayu damar diperdagangkan di Indonesia dengan nama kayu agatis
·
Pohon damar juga disukai sebagai
tumbuhan peneduh taman dan tepi jalan (misalnya di sepanjang Jalan Dago, Bandung). Tajuknya
tegak meninggi dengan percabangan yang tidak terlalu lebar.
ü
Usnea lobata
|
Sistematika
Kingdom
: plantae
Devis : thalophyta
Kelas : magnoliopsida
Ordo : lichenales
Family : lichenenes
Genus
: Usnea
Spesies : Usnea
lobata
|
Ø
Deskripsi
·
Banyak terdapat di daerah dataran tinggi
·
Tergolong dari suku lichen
·
Memiliki warna hijau pada karena memiliki pigmen klorofil.
Ø
Manfaat :
·
Tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai tumbuhan hiasan.
·
Andaliman
|
Sistematika
Kingdom
: plantae
Devisio : magniliophyta
Kelas : magnoliopsida
Ordo : sapindales
Family : rutaceae
Genus :
Zanthoxylum
Spesies : Zanthoxylum
acanthopodium
|
·
Deskripsi :
·
Hanbitusnya perdu .
·
Tumbuhan yang hidup di daerah dataran tinggi
·
Buahnya memiliki kandungan metabolit sekunder,dan mengandung
minyak atsiri.
·
Andaliman adalah bumbu masak khas Asia yang berasal dari kulit luar buah beberapa jenis tumbuhan anggota marga Zanthoxylum (suku jeruk-jerukan, Rutaceae). Bumbu ini di Indonesia hanya dikenal
untuk masakan
Batak, sehingga dikenal orang luar
daerah ini sebagai "merica batak". Masakan khas Batak seperti arsik dan saksangmemerlukan
andaliman sebagai bumbu yang tak tergantikan. Andaliman memiliki aroma jeruk
yang lembut namun "menggigit" sehingga menimbulkan sensasi kelu atau
mati rasa di lidah.
·
Rasa kelu di lidah ini
disebabkan adanya kandungan hydroxy-alpha-sanshool pada rempah tersebut.
·
Manfaat :
·
Digunakan sebagai bahan penambah cita rasa makanan, karena
memiliki rasa pedas, (masakan batak sering digunakan
ü
Eucalyptus alba
|
Sistematika
Kingdom
: plantae
Devisio : magniliophyta
Kelas : magnoliopsida
Ordo : myrtales
Family : myrtaaceae
Genus :
Eucalipthus
Spesies : Eucalipthus
alba
|
Ø
Deskripsi :
·
Kayu putih merupakan pohon anggota
suku jambu-jambuan (Myrtaceae) yang
dimanfaatkan sebagai sumberminyak kayu putih (cajuput
oil). Minyak diekstrak (biasanya disuling dengan uap) terutama
dari daun dan rantingnya. Namanya diambil dari warna batangnya yang
memang putih.
·
Tumbuhan ini tumbuh baik di Indonesia
bagian timur dan Australia bagian utara, namun demikian dapat pula diusahakan
di daerah-daerah lain yang memiliki musim kemarau yang jelas.
Minyak kayu putih mudah menguap. Pada hari yang panas orang yang berdekatan dengan pohon ini akan dapat membauinya dari jarak yang cukup jauh.Minyak kayu putih yang diambil dari penyulingan biasa dipakai sebagai minyak balur atau campuran minyak pengobatan lain (sep perti minyak telon) atau campuran parfum serta produk rumah tangga lain.
Minyak kayu putih mudah menguap. Pada hari yang panas orang yang berdekatan dengan pohon ini akan dapat membauinya dari jarak yang cukup jauh.Minyak kayu putih yang diambil dari penyulingan biasa dipakai sebagai minyak balur atau campuran minyak pengobatan lain (sep perti minyak telon) atau campuran parfum serta produk rumah tangga lain.
·
Habitus pohon , dan hidup secara
endemic, pada dataran tinggi.
Ø Manfaat
:
·
. Minyak kayu putih adalah pewangi alami
terbaik, yang membantu dalam penyembuhan infeksi kulit seperti luka, infeksi
vagina, dan gangren. Minyak ini juga berperan sebagai antiseptik yang baik
untuk tubuh.
·
sebagai pereda sakit kepala, oleskan
minyak kayu putih di tangan lalu gosokkan di bagian kepala yang pusing, ini
membantu meredakan sakit kepala.
·
Memijat dengan minyak kayu putih dapat
menghaluskan kulit dan menghilangkan tanda bekas melahirkan.
ü
Eucalyptus robusta
|
Sistematika
Kingdom
: plantae
Devisio : magniliophyta
Kelas : magnoliopsida
Ordo : myrtales
Family : myrtaaceae
Genus :
Eucalipthus
Spesies : Eucalipthus
robusta
|
Ø
Deskripsi :
·
Habitus nya pohon, tergolong dari suku myrtaceae
·
Kulit batangnya mengelupas.
·
Tumbuhan ini tumbuh baik di Indonesia
bagian timur dan Australia bagian utara, namun demikian dapat pula diusahakan
di daerah-daerah lain yang memiliki musim kemarau yang jelas.
Minyak kayu putih mudah menguap. Pada hari yang panas orang yang berdekatan dengan pohon ini akan dapat membauinya dari jarak yang cukup jauh.Minyak kayu putih yang diambil dari penyulingan biasa dipakai sebagai minyak balur atau campuran minyak pengobatan lain (sep perti minyak telon) atau campuran parfum serta produk rumah tangga lain.
Minyak kayu putih mudah menguap. Pada hari yang panas orang yang berdekatan dengan pohon ini akan dapat membauinya dari jarak yang cukup jauh.Minyak kayu putih yang diambil dari penyulingan biasa dipakai sebagai minyak balur atau campuran minyak pengobatan lain (sep perti minyak telon) atau campuran parfum serta produk rumah tangga lain.
Ø
Manfaat :
·
Kayu nya dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.
·
Daunnya dapat dipakai sebagai bahan obat.
G. KESIMPULAN
§ Tumbuhan
yang ditemukan lebih dominan adalah Pinus.
§ Pada
pinus merkusii, Daun
berbentuk jarum dalam berkas terdiri dari 2 daun.
§ Pada Pinus pentaphylla, Daun berbentuk jarum
dalam berkas terdiri dari 5 daun, oleh karna terdiri dari 5 daun ( 5= Penta ),
maka pinus disebut Pinus pentaphylla.
§ Yang
menyebabkan perbedaan warna dari
masing-masing Nephenthes
adalah karna PH tanah. Karna semakin
rendah PH tanah warna semakin mencolok.
§ Pada
Nephenthes semakin besar serangga yang masuk, maka semakin lama proses
pencernaannya.
§ Serangga
yang masuk, digunakan Nephenthes untuk mendapatkan Nitrogen,
§ Pada hutan
aek nauli, di dapati adanay tiga jenis dari pinus, yakni : Pinus merkusii, Pinus pentaphylla, dan pinus oocarpa.
§ Pada pinus oocarpa,bentuk strobilusnya
cendrung lebih kecil dan bebrbentuk seperti
bulat telur
DAFTAR
PUSAKA
Oemarjati Boen S., Ernawati Kaseng dan Adnan.2007.Biologi.Jakarta:Widya
Utama.
Prawirohartono Slamet dan Sri Hidayati.2007.Sains Biologi 1.Jakarta:Bumi Aksara.
Setjo, Susetyoadi dkk. 2004. Anatomi Tumbuhan,
Malang : Universitas Negeri Malang
Sumadi issirep, pudjoarinto Agus, 1992. Struktur
Dan Perkembangan Tumbuhan, Yogyakarta :
Universitas Gajah Mada
Tjitro Soepomo, Gembong. 2005. Morfologi Tumbuhan,
Yogyakarta : Gajah Mada University
Tidak ada komentar:
Posting Komentar