Serat
Serat dapat hidup atau tidak hidup, yang masih hidup berfungsi dalam penyimpanan cadangan makanan
Dibandingkan dengan xielm sekunder, floem sekunder
tidak merupakan bagian yang besar dari batang, cabang ataupun akar. Jumlah
floem yang dibentuk lebih sedikit ibanding dengan xylem sekunder.. Yang
dimaksud dengan kulit kayu adalah semua jaringan di sebelah luar kamobium
termasuk floem. Bagian floem yang berfungsi dalam pengangkutan adalah bagian
kulit kayu paling dalam.

Serat dibagi menjadi serat pangan larut air dan serat pangan tidak laur air. Komponen serat pangan larut air dapat membentuk gel dengan cara menyerap air. Contoh serat jenis ini adalah pektin, gum, musilase, asam alginat dan agar-agar.
Apa saja fungsi utama serat larut air?
- Menghambat proses pencernaan di dalam usus, sehingga perolehan energi menjadi berkurang.
- Memberikan perasaan kenyang lebih lama.
- Memperlambat kenaikan gula darah, sehingga dibutuhkan sedikit insulin untuk mengubah glukosa menjadi energi.
- Membantu mengendalikan berat badan dengan memperlambat munculnya rasa lapar.
- Meningkatkan kesehatan saluran pencernaan dengan cara meningkatkan motilitas (pergerakan) usus besar.
- Mengurangi risiko penyakit jantung.
- Meningat asam empedu, lemak, dan kolesterol, serta mengeluarkannya melalui proses buang air besar (BAB).
Sementara itu serat pangan tidak larut adalah serat yang tidak dapat larut, baik di dalam air maupun di saluran pencernaan. Sifat yang menonjol adalah kemampuannya menyerap air serta meningkatkan tekstur dan volume tinja, sehingga proses BAB lancar.
Fungsi utama serat tidak larut adalah memperpendek waktu transit makanan di dalam usus dan meningkatkan massa tinja, memperlancar proses BAB, mengurangi risiko wasir dan kanker kolon.
- Serat tumbuhan/serat pangan; biasanya tersusun atas selulosa, hemiselulosa, dan kadang-kadang mengandung pula lignin. Contoh dari serat jenis ini yaitu katun dan kain ramie. Serat tumbuhan digunakan sebagai bahan
pembuat kertas dan tekstil. Serat tumbuhan juga penting bagi nutrisi
manusia.
- Serat kayu, berasal dari tumbuhan berkayu.
- Serat hewan, umumnya tersusun atas protein tertentu. Contoh dari serat hewan yang dimanfaatkan
oleh manusia adalah serat laba-laba (sutra) dan bulu domba (wol).
- Serat mineral, umumnya dibuat dari asbestos. Saat ini asbestos adalah satu-satunya mineral yang
secara alami terdapat dalam bentuk serat panjang.
Serat (Inggris:
fiber) adalah suatu jenis bahan berupa potongan-potongan komponen yang membentuk jaringan
memanjang yang utuh. Contoh serat yang paling sering dijumpai adalah serat pada
kain. Material ini
sangat penting dalam ilmu Biologi baik hewan maupun tumbuhan sebagai pengikat dalam tubuh. Manusia
menggunakan serat dalam banyak hal: untuk membuat tali, kain, atau kertas. Serat dapat
digolongkan menjadi dua jenis yaitu serat alami dan serat sintetis (serat
buatan manusia). Serat sintetis dapat diproduksi secara
murah dalam jumlah yang besar. Namun demikian, serat alami memiliki berbagai
kelebihan khususnya dalam hal kenyamanan.
Anda tentu sering mendengar istilah makanan
berserat. Namun tidak banyak yang tahu apa sih serat yang
dimaksud. Serat adalah karbohidrat kompleks yang terkandung dalam bahan makanan
nabati. Serat tidak dapat dicerna, tetapi sangat dibutuhkan untuk perawatan
kesehatan serta pencegahan penyakit.
Serat terbagi atas 2 golongan besar, yaitu:
Serat terbagi atas 2 golongan besar, yaitu:
- Serat Larut Air: seratyang larut dalam air kemudian
membentuk gel dalam saluran pencernaan dengan cara menyerap air.
- Serat tidak larut: serat yang tidak larut dalam air,
namun memiliki kemampuan menyerap air dan meningkatkan teksture dalam
volume tinja.
Dari seluruh makanan berserat yang ada, hampir seluruhnya terdiri dari kombinasi kedua jenis serat tersebut di atas. Namun komposisi serat tidak larut air umumnya lebih dominan dibanding serat yang larut air.
Risiko Bila Kurang Mengkonsumsi Serat
Rata-rata konsumsi serat penduduk Indonesia adalah 10,5 gram (Puslitbang Gizi Depkes RI tahun 2001). Anjuran konsumsi serat untuk dewasa per hari adalah 25-35 gram.
Resiko kurang konsumsi serat antara lain:
- Konstipasi/sulit buang air besar,
- Wasir,
- Kegemukan,
- Penyakit jantung koroner dan stroke
- Kanker usus.