PAGE !!!!

Selasa, 11 September 2012

tentang serat


Serat


Serat dapat hidup atau tidak hidup, yang masih hidup berfungsi dalam penyimpanan cadangan makanan
Dibandingkan dengan xielm sekunder, floem sekunder tidak merupakan bagian yang besar dari batang, cabang ataupun akar. Jumlah floem yang dibentuk lebih sedikit ibanding dengan xylem sekunder.. Yang dimaksud dengan kulit kayu adalah semua jaringan di sebelah luar kamobium termasuk floem. Bagian floem yang berfungsi dalam pengangkutan adalah bagian kulit kayu paling dalam.

Kompas.com - Mengonsumsi serat pangan (dietary fiber) secukupnya setiap hari merupakan cara mudah untuk hidup sehat. Buah dan sayuran merupakan gudang komponen penting bagi pencegahan bermacam-macam penyakit degeneratif, selain mendukung upaya untuk menjaga berat badan tidak bertambah.

Serat dibagi menjadi serat pangan larut air dan serat pangan tidak laur air. Komponen serat pangan larut air dapat membentuk gel dengan cara menyerap air. Contoh serat jenis ini adalah pektin, gum, musilase, asam alginat dan agar-agar.

Apa saja fungsi utama serat larut air?
- Menghambat proses pencernaan di dalam usus, sehingga perolehan energi menjadi berkurang.

- Memberikan perasaan kenyang lebih lama.

- Memperlambat kenaikan gula darah, sehingga dibutuhkan sedikit insulin untuk mengubah glukosa menjadi energi.

- Membantu mengendalikan berat badan dengan memperlambat munculnya rasa lapar.

- Meningkatkan kesehatan saluran pencernaan dengan cara meningkatkan motilitas (pergerakan) usus besar.

- Mengurangi risiko penyakit jantung.

- Meningat asam empedu, lemak, dan kolesterol, serta mengeluarkannya melalui proses buang air besar (BAB).

Sementara itu serat pangan tidak larut adalah serat yang tidak dapat larut, baik di dalam air maupun di saluran pencernaan. Sifat yang menonjol adalah kemampuannya menyerap air serta meningkatkan tekstur dan volume tinja, sehingga proses BAB lancar.

Fungsi utama serat tidak larut adalah memperpendek waktu transit makanan di dalam usus dan meningkatkan massa tinja, memperlancar proses BAB, mengurangi risiko wasir dan kanker kolon.

  • Serat tumbuhan/serat pangan; biasanya tersusun atas selulosa, hemiselulosa, dan kadang-kadang mengandung pula lignin. Contoh dari serat jenis ini yaitu katun dan kain ramie. Serat tumbuhan digunakan sebagai bahan pembuat kertas dan tekstil. Serat tumbuhan juga penting bagi nutrisi manusia.
  • Serat kayu, berasal dari tumbuhan berkayu.
  • Serat hewan, umumnya tersusun atas protein tertentu. Contoh dari serat hewan yang dimanfaatkan oleh manusia adalah serat laba-laba (sutra) dan bulu domba (wol).
  • Serat mineral, umumnya dibuat dari asbestos. Saat ini asbestos adalah satu-satunya mineral yang secara alami terdapat dalam bentuk serat panjang.

Serat (Inggris: fiber) adalah suatu jenis bahan berupa potongan-potongan komponen yang membentuk jaringan memanjang yang utuh. Contoh serat yang paling sering dijumpai adalah serat pada kain. Material ini sangat penting dalam ilmu Biologi baik hewan maupun tumbuhan sebagai pengikat dalam tubuh. Manusia menggunakan serat dalam banyak hal: untuk membuat tali, kain, atau kertas. Serat dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu serat alami dan serat sintetis (serat buatan manusia). Serat sintetis dapat diproduksi secara murah dalam jumlah yang besar. Namun demikian, serat alami memiliki berbagai kelebihan khususnya dalam hal kenyamanan.

Anda tentu sering mendengar istilah makanan berserat. Namun tidak banyak yang tahu apa sih serat yang dimaksud. Serat adalah karbohidrat kompleks yang terkandung dalam bahan makanan nabati. Serat tidak dapat dicerna, tetapi sangat dibutuhkan untuk perawatan kesehatan serta pencegahan penyakit.

Serat terbagi atas 2 golongan besar, yaitu:
  1. Serat Larut Air: seratyang larut dalam air kemudian membentuk gel dalam saluran pencernaan dengan cara menyerap air.
  2. Serat tidak larut: serat yang tidak larut dalam air, namun memiliki kemampuan menyerap air dan meningkatkan teksture dalam volume tinja.

Dari seluruh makanan berserat yang ada, hampir seluruhnya terdiri dari kombinasi kedua jenis serat tersebut di atas. Namun komposisi serat tidak larut air umumnya lebih dominan dibanding serat yang larut air.

Risiko Bila Kurang Mengkonsumsi Serat

Rata-rata konsumsi serat penduduk Indonesia adalah 10,5 gram (Puslitbang Gizi Depkes RI tahun 2001). Anjuran konsumsi serat untuk dewasa per hari adalah 25-35 gram.

Resiko kurang konsumsi serat antara lain:
  1. Konstipasi/sulit buang air besar,
  2. Wasir,
  3. Kegemukan,
  4. Penyakit jantung koroner dan stroke
  5. Kanker usus.

pices


Morfologi Ikan
Jumlah spesies ikan berkisar kurang lebih 20.000 (untuk yang telah diketahui), dan bahkan diperkirakan masih ada sekitar 40.000 spesies lagi yang masih belum diketahui. Dengan fakta yang ada, maka tak terelakkan lagi bahwa dengan jumlah yang sebesar itu, ikan bervariasi dalam bentuk, ukuran dan warna. Perbedaan- perbedaan lain yang terlihat antara lain :
1. Sisik
Menurut Rahardjo (1985), sisik diistilahkan sebagai rangka dermis, karena sisik dibuat di dalam lapisan dermis. Selain itu ada juga ikan yang tak bersisik, kebanyakan dari sub-ordo Siluroidea, contohnya ikan Jambal (Pangasius pangasius). Sisik dibedakan berdasarkan jenis bahan dan bentuknya, sisik dibedakan menjadi :
  1. Sisik placoid
Terdapat pada ikan yang bertulang rawan (Chondrichthyes). Bentuknya hampir mirip dengan dengan bunga mawar dengan dasar yang bulat atau bujur sangkar. Bagian yang menonjol seperti duri keluar dari epidermis.

  1. Sisik cosmoid
Terdapat pada ikan fosil dan ikan primitif. Sisik ini terdiri dari beberapa lapis, dari luar : a) Vitrodentine (dilapisi semacam enamel)
b) Cosmine (lapisan kuat dan non-seluler)
c) Isopedine.
Misalnya : Latimeria chalumnae.
  1. Sisik ganoid
  • Terdiri dari beberapa lapisan, dari luar :
  1. Ganoine (Terdiri dari garan-garam an-organik)
  2. Lapisan yang seperti lapisan cosmoine
  3. Isopedine
  • Bentuk seperti belah ketupat, misalnya ikan : Polypterus, Lepisostidae, Acipencoridae, Polyodontidae
  1. Sisik cycloid
Disebut juga sisik lingkar, karena mempunyai bentuk bulat, tipis, transparan, dan lingkaran pada bagian belakang bergigi.
  1. Sisik ctenoid
Menurut Rahardjo, (1985) Sisik cikloid dan sisik ctenoid kepipihannya tereduksi menjadi sangat tipis, fleksibel, transparan, dan tidak mengandung dentine atau enamel. Bagian sisik yang menempel pada tubuh hanya sebagian

  1. Bentuk Tubuh
Bentuk tubuh ikan, bentuk luar ikan seringkali mengalami perubahan dari sejak larva sampai dewasa misal dari bentuk bilateral simetris pada saat masih larva berubah menjadi asimetris pada saat dewasa. Bentuk tubuh ikan merupakan suatu adaptasi terhadap lingkungan hidupnya atau merupakan pola tingkah laku yang khusus. Secara umum, Moyle & Cech (1988) mengkatergorikan ikan kedalam enam kelompok yaitu roverpredator (predator aktif), lie-in-wait predator (predator tak aktif), surface-oriented fish (ikan pelagik), bottom fish (ikan demersal), ikan bertubuh besar, dan ikan semacam belut.
(Moyle, P.B. & J.J. Cech. 1988)
Ukuran tubuh ikan, semua ukuran yang digunakan merupakan pengukuran yang diambil dari satu titik ke titik lain tanpa melalui lengkungan badan.
- Panjang total (TL) diukur mulai dari bagian terdepan moncong/bibir (premaxillae) hingga ujung ekor.
- Panjang standar (SL) diukur mulai dari bagian terdepan moncong/bibir (premaxillae) hingga pertengan pangkal sirip ekor (pangkal sirip ekor bukan berarti sisik terakhir karena sisik-sisik tersebut biasanya memanjang sampai ke sirip ekor)
3. Sirip
Menurut Rahardjo, (1985), pada ikan terdapat lima macam sirip, yaitu sirip punggung, sirip perut, sirip dada, sirip dubur, dan sirip ekor. Penjelasan untuk macam-macam sirip ini adalah :
  1. Sirip perut
Sirip perut pada sub class elasmobranchia disokong oleh tulang tulang rawan tempat menempelnya tulang basipterygium.
  1. Sirip punggung
Sirip punggung yang terdapat pada ikan class Chondrichtyes disokong oleh keping-keping tulang rawan disebut rawan basal yang terletak di bagian bawah tertumpu pada cucuk neural dan rawan radial yang terletak di bagian rawan basal menunjang jari-jari keras.
  1. Sirip dada
Pada Condridhthyes disokong oleh tulang gelang bahu (Pectoral girdle) dinamakan coracoscapula. Pada ikan Osteichthyes gelang bahu terdiri dari tulang rawan dan tulang dermal.
  1. Sirip dubur
Ikan Osteichthyes tulang yang menyokong sirip dubur ada tiga termasuk di dalamnya masuk ke dalam bagian tubuh, diantaranya tulang cucuk hemal dinamakan promaxial pterygiophore dan terluar distal pterigiophore di atasnya terdapat intermediet pterygiophore.
  1. Sirip ekor
Tipe ekor ada lima macam yaitu : Rounded , Truncate, Lunate, Emarginate, dan Forked. Secara garis besar macam bentuk ekor dibedakan menjadi : Heterocercal, Protocercal, dan Homocercal.
  1. Warna tubuh
Ikan yang hidup di perairan bebas mempunyai warna tubuh yang sederhana, keputih-putihan pada bagian perut, lalu keperak-perakan pada sisi tubuh bagian bawah. Ikan yang hidup di daerah dasar, bagian perutnya berwarna pucat dan bagian pungung berwarna gelap. Warna ikan ini disebabkan oleh Schemacrom (konfigurasi sisik) dan Bichrom (pigmen pembawa warna) (Sugiri, 1992).

  1. Tipe mulut
Mulut ikan, bentuk, ukuran dan letak mulut ikan dapat menggambarkan habitat ikan tersebut. Ikan-ikan yang berada di bagian dasar mempunyai bentuk mulut yang subterminal sedangkan ikan-ikan pelagik dan ikan pada umumnya mempunyai bentuk mulut yang terminal. Ikan pemakan plankton mempunyai mulut yang kecil dan umumnya tidak dapat ditonjolkan ke luar. Pada rongga mulut bagian dalam biasanya dilengkapi dengan jari-jari tapi insang yang panjang dan lemas untuk menyaring plankton. Umumnya mulut ikan pemakan plankton tidak mempunyai gigi. Ukuran mulut ikan berhubungan langsung dengan ukuran makanannya. Ikan-ikan yang memakan invertebrata kecil mempunyai mulut yang dilengkapi dengan moncong atau bibir yang panjang. Ikan dengan mangsa berukuran besar mempunyai lingkaran mulut yang fleksibel.
(Kotelllat et al., 1993)
Tipe mulut bergantung pada jenis makanan yang menjadi santapan ikan. Ada empat tipe mulut pada ikan, yaitu :
  1. Terminal : mulut terletak di ujung kepala menghadap ke depan.
  2. Sub terminal : mulut terletak sejajar kepala menghadap ke depan
  3. Superior : mulut terletak di bawah kepala menghadap ke bawah
  4. Inferior : mulut terletak di bawah kepala menghadap ke bawah

DAFTAR PUSTAKA
Affandi, Ridwan. 1992. Ichtyologi, Suatu Pedoman Kerja Laboratorium. IPB, Bogor
Djuanda, T. 1981. Taksonomi, Morfologi, dan Istilah-istilah Teknik Perikanan. Akademis Perikanan, Bandung
Lagler. 1997. FAO Species Identification Sheat For Fisheries Purpose.Kodansha, Japan
Rahardjo, M.F. 1985. Ichtyologi. Fakultas Perikanan Departemen